Program Kampung Zakat Diluncurkan Pemerintah untuk Mengurangi Kemiskinan Sampai ke Daerah Terpencil

by -142 Views

Jakarta – Pemerintah saat ini terus berusaha untuk mengurangi angka kemiskinan dan menghapus kesenjangan ekonomi masyarakat dan daerah, terutama di daerah terpencil di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Baca Juga:

Menteri Agama Tunjuk Profesor Nizar Ali Menjadi Plt Rektor UIN Walisongo& nbsp;

Karena itu, pemerintah telah meluncurkan salah satu Program Kampung Zakat, seperti yang dilakukan di Desa Sulung, Kecamatan Sijangkung, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, yang berbatasan langsung dengan negeri tetangga Malaysia.

Dengan menggunakan perahu motor kecil, pemerintah dalam hal ini Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, menavigasi Sungai Sambas Besar di Kalimantan Barat untuk mencapai Desa Sulung di ujung barat pulau Kalimantan.

Baca Juga:

Gerhana Bulan Diprediksi Terjadi 29 Oktober 2023, Kemenag Ajak Umat Salat Khusuf& nbsp;

Ekonomi Kemiskinan

Sebelum dapat melewati Sungai Sambas Besar, pemerintah yang dipimpin langsung oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Profesor Waryono Abdul Ghafur, harus menempuh perjalanan selama 5 jam dari Pontianak ke dermaga kecil di Kabupaten Sambas dengan menggunakan transportasi darat.

Baca Juga:

Kemenag Mewajibkan Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin pada 2024

“Pertama, Program Kampung Zakat di Desa Sulung ini adalah bukti nyata kehadiran negara di tengah masyarakat yang berada di garis depan kedaulatan NKRI, untuk membangkitkan ekonomi umat dan daerah melalui optimalisasi dana zakat,” kata Waryono Abdul Ghafur kepada wartawan pada Sabtu, 28 Oktober 2023.

Cendekiawan di Kementerian Agama ini menjelaskan bahwa dana zakat yang disalurkan oleh para pemberi zakat (muzaki) seharusnya dapat dioptimalkan sebagai instrumen pembangunan masyarakat berbasis wilayah, terutama di daerah 3T, terdepan, terluar, dan tertinggal.

Menurut Waryono Abdul Ghafur, jika zakat hanya digunakan untuk memberikan sembako, maka kemiskinan akan sulit diberantas, sehingga perlu adanya upaya pemberdayaan ekonomi umat melalui optimalisasi dana zakat, salah satunya melalui Program Kampung Zakat.

Masyarakat Desa Sulung, Kecamatan Sijangkung, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang memiliki keahlian dalam budidaya unggas dan ikan, penggemukan ternak, dan pertanian, mendapatkan bantuan berupa dana, modal, dan bimbingan dari ahli dan praktisi untuk meningkatkan kemampuan dan hasil usaha masyarakat.

“Kami beserta Baznas Sambas dan beberapa Laz seperti Baitul Mal Munzalal, Assalam Fill Alamin, dan Dewan Dakwah, juga memberikan bantuan paket sembako, dana renovasi rumah, dan beasiswa untuk anak yatim, lansia, dan para penghafal Al-Quran,” jelas Waryono.

Pemerintah berharap dengan peningkatan ekonomi dan taraf hidup suatu desa setelah dijadikan kampung zakat, dapat menarik lebih banyak pemberi zakat potensial untuk membayar zakat, karena mereka tidak akan ragu untuk membantu setelah melihat hasil nyata dari program ini.

Waryono juga mengatakan bahwa kemiskinan saat ini, terutama di daerah perbatasan, merupakan tantangan bagi negara, dan salah satunya dapat diatasi dengan menyempurnakan pengelolaan zakat yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan umat melalui program-program kreatif dan inovatif.

Sebagai informasi, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023 terdapat sekitar 25,9 juta penduduk miskin di Indonesia.

Jumlah penduduk miskin tersebut berkurang sekitar 460 ribu orang dibandingkan dengan September 2022, atau turun 260 ribu orang dibandingkan dengan Maret tahun lalu.

Dibandingkan dengan September 2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2023 menurun sebanyak 0,24 juta orang (dari 11,98 juta orang pada September 2022 menjadi 11,74 juta orang pada Maret 2023).

Sementara itu, dalam periode yang sama, jumlah penduduk miskin di pedesaan menurun sebanyak 0,22 juta orang (dari 14,38 juta orang pada September 2022 menjadi 14,16 juta orang pada Maret 2023).

“Insya Allah, angka kemiskinan dapat kita kurangi dengan Program Kampung Zakat yang akan diterapkan di seluruh daerah, dari Sabang sampai Merauke, mulai dari Miangas hingga Pulau Rote,” katanya.

“Program Kampung Zakat di daerah 3T akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, yang akan semakin memperkuat rasa cinta setiap warga negara Indonesia terhadap NKRI,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya

Jika zakat hanya digunakan untuk memberi sembako saja, lanjut Waryono Abdul Ghafur, kemiskinan akan sulit diatasi sehingga perlu ada upaya untuk memberdayakan ekonomi umat melalui optimalisasi dana zakat, salah satunya melalui Program Kampung Zakat.

Halaman Selanjutnya