Jumat, 9 Agustus 2024 – 03:20 WIB
Jakarta, VIVA – Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan kritikan tajam kepada Tim Panitia Seleksi (Pansel) calon Pimpinan (Capim) KPK yang telah meloloskan 40 Capim KPK. ICW menilai ada sejumlah persoalan yang perlu diperhatikan lebih lanjut.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, mengatakan bahwa ada sejumlah persoalan yang harus dibahas lebih lanjut, terutama terkait dominasi kandidat dengan latar belakang aparat penegak hukum.
Diketahui, dari 40 Capim KPK yang lolos, sebagian besar memiliki latar belakang sebagai aparat penegak hukum, mulai dari jaksa hingga Polri.
“Setidaknya, 40 persen kandidat (16 orang) yang lolos berasal dari lembaga penegak hukum, baik aktif maupun purna tugas. Hal ini menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat mengenai independensi Pansel dalam proses seleksi,” ujar Kurnia dalam keterangannya pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Kurnia juga menyoroti keberpihakan yang berlebihan kepada aparat penegak hukum yang diduga terjadi dalam proses seleksi kali ini.
Lebih lanjut, Kurnia menjelaskan bahwa ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam proses seleksi Capim KPK. Terutama terkait pelanggaran terhadap Pasal 28D Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 jika terdapat indikasi memberikan perlakuan khusus. Perundang-undangan tersebut telah menegaskan bahwa setiap orang harus diperlakukan sama di hadapan hukum.
Kurnia juga menyoroti potensi konflik kepentingan dengan adanya aparat penegak hukum pada level Komisioner KPK. Hal ini dinilai dapat mengganggu independensi lembaga, karena akan sulit untuk menjaga objektivitas dalam penegakan hukum jika komisionernya berasal dari lembaga penegak hukum.
ICW juga menekankan pentingnya para Capim KPK yang berasal dari aparat penegak hukum untuk mundur dari institusi asalnya agar dapat menjaga independensi dan objektivitas KPK.
Selain itu, ICW juga menyoroti tes lanjutan yang akan dilakukan pada akhir Agustus, di mana beberapa nama perlu ditelusuri lebih dalam rekam jejaknya.
Berikut daftar 40 Capim KPK yang lolos tes tertulis:
1. Achmad Zubair
2. Agung Setya Imam Effendi
3. Agus Joko Pramono
4. Ahmad Alamsyah Saragih
5. Albertus Usada
6. Andi Herman
7. Andi Pangerang Moenta
8. Dadang Herli Saputra
9. Didik Agung Widjanarko
10. Djoko Poerwanto
11. Erdianto
12. Fitroh Rohcahyanto
13. Giri Suprapdiono
14. Gunarwanto
15. Harli Siregar
16. I Nyoman Wara
17. Ibnu Basuki Widodo
18. Ida Budhiati
19. Imron Rosyadi Hamid
20. Johan Budi Sapto Pribowo
21. Johanis Tanak
22. Michael Rolandi Cesnanta Brata
23. Minanoer Rachman
24. Muhammad Yusuf
25. Nurul Ghufron
26. Nuryanto
27. Pahala Nainggolan
28. Poengky Indarti
29. R Benny Riyanto
30. RZ Panca Putra S
31. Rakhmad Setyadi
32. Rios Rahmanto
33. Sang Made Mahendrajaya
34. Setyo Budiyanto
35. Subagio
36. Sudirman Said
37. Sugeng Purnomo
38. Vera Diyanty
39. Wawan Wardiana
40. Yanuar Nugroho.