Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali, Dedy Nur, menanggapi penggunaan nama “Mulyono” sebagai sindiran terhadap Presiden Jokowi.
Menurut Dedy, upaya untuk merusak citra Jokowi dengan panggilan tersebut justru tidak berhasil. “Mereka mencemooh Jokowi dengan sebutan Mulyono, mungkin ingin membuat rakyat membenci Jokowi,” ujar Dedy dalam keterangannya.
Dedy menjelaskan bahwa masyarakat justru semakin mempercayai Jokowi, terutama menjelang akhir masa jabatannya. “Namun yang terjadi sebaliknya, rakyat justru semakin mempercayai Jokowi di akhir masa jabatannya,” tambahnya.
Selain itu, Dedy juga menyoroti langkah Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, yang dengan percaya diri mengenakan rompi bertuliskan “Putra Mulyono” sebagai respons atas sindiran tersebut. “Kaesang dengan percaya diri mengenakan rompi bertuliskan Putra Mulyono untuk menunjukkan bahwa sindiran terhadap orang tuanya tidak berdampak apa-apa,” katanya.
Menurut Dedy, tindakan Kaesang tersebut merupakan jawaban cerdas terhadap gaya politik pihak-pihak yang selalu kalah dalam menghadapi Jokowi. “Ini adalah cara Kaesang menjawab gaya politik picisan dari barisan sakit hati yang selalu kalah dalam menghadapi Mulyono yang didukung oleh mayoritas rakyat Indonesia,” tutupnya.