Minggu, 17 Maret 2024 – 07:22 WIB
Toronto – Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa Rusia tengah menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) yang kontroversial. Sorotan ini muncul karena Rusia mengadakan Pilpres di wilayah Ukraina yang dikuasai oleh Moskow.
“Prinsip penghormatan terhadap integritas teritorial dan independensi politik suatu negara merupakan dasar keamanan kolektif kita,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PBB bidang Politik dan Pembangunan Perdamaian Rosemary DiCarlo seperti yang dikutip dari Anadolu pada Minggu, 17 Maret 2024. DiCarlo mengecam tindakan Rusia yang menggelar Pilpres di wilayah Ukraina yang di bawah kendali mereka, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap prinsip Piagam PBB.
Di era Vladimir Putin, Rusia telah mencaplok sejumlah wilayah Ukraina seperti Luhansk, Kherson, Donetsk, dan Zaporizhzhia.
“Setiap aneksasi wilayah suatu negara oleh negara lain akibat ancaman atau penggunaan kekerasan melanggar prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional,” tambah DiCarlo. Ia juga menyayangkan fakta bahwa Rusia mengadakan Pilpres pada tengah perang dengan Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun. Di sisi lain, Rusia diharapkan untuk menegakkan hukum Ukraina di wilayah yang mereka aneksasi.
Menurut laporan PBB, perang antara Rusia dan Ukraina yang memasuki tahun ketiga pada akhir Februari telah menewaskan sedikitnya 10.500 warga sipil dan melukai lebih dari 19.800 orang lainnya. Vladimir Putin telah mencalonkan diri kembali sebagai Capres dan berharap mendapatkan masa jabatan kelima.