Surabaya – Tiga mahasiswa dari Universitas Narotama Surabaya, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia. Sebelumnya, ketiga mahasiswa tersebut diduga mengadakan pesta minuman keras (miras) di sebuah warung di dekat kampus mereka. Polisi masih menyelidiki kematian mereka.
Ketiga korban tersebut adalah OKM, mahasiswa Fakultas Manajemen Universitas Narotama angkatan 2021; RAM, lulusan kampus tersebut; dan WAA, mahasiswa non-aktif Universitas Narotama angkatan 2017. Mereka minum miras bersama pada Kamis, 4 Januari 2024 lalu.
WAA meninggal pertama kali setelah tiba di kampung halamannya di Kabupaten Bojonegoro pada Jumat, 5 Januari 2024. Disekitar waktu yang sama, OKM juga dilaporkan meninggal dunia.
Sementara RAM sempat melayat ke rumah duka WAA. Namun, RAM juga meninggal dunia pada Sabtu, 6 Januari 2024.
“Benar, informasi mengenai hal itu saya terima dari teman-teman dan jajaran kampus,” kata Kabag Humas Universitas Narotama Surabaya Evi Retnowulan dikutip Senin, 8 Januari 2024.
Evi menjelaskan bahwa ketiga korban tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik di Universitas Narotama Surabaya. Namun, saat mereka minum miras bersama-sama, mereka tidak sedang melaksanakan kegiatan kampus. Dari ketiga korban, hanya OKM yang masih berstatus mahasiswa aktif.
“Menurut saya, ketiganya memang tergabung di UKM Musik Narotama, tapi saya pastikan aktivitas mereka [pesta miras] tidak ada kaitannya dengan akademik maupun kegiatan UKM Musik,” kata Evi.
Di sisi lain, Kepala Kepolisian Sektor Sukolilo Komisaris Polisi I Made Patera Negara mengatakan bahwa awalnya kasus ini ditangani oleh Polsek Wonokromo, saat jenazah diserahkan kepada pihak keluarga. “Penyebab kematian apakah karena miras, kami belum bisa memastikan,” katanya singkat, Senin 8 Januari 2024.
Meskipun demikian, ketiga korban memang minum miras sebelum meninggal dunia. Namun, untuk mengetahui penyebabnya, perlu dilakukan otopsi terhadap jasad korban. Dari hasil otopsi tersebut bisa diketahui zat-zat yang terkandung di tubuh korban dan apakah korban meninggal karena miras atau hal lainnya.
Masalahnya, lanjut I Made, keluarga korban hingga saat ini belum membuat laporan polisi, sehingga penyelidikan kematian korban belum dapat dilakukan. Namun, dia menegaskan pihaknya sudah melakukan penyelidikan awal dengan mendatangi warung yang diduga menjual miras yang dikonsumsi korban.
Berdasarkan hasil keterangan sementara, pihak penjual dan pengelola warung tidak menampik bahwa ketiga korban minum miras jenis Wiski. “Tapi penjual miras ini sudah lama menjualnya, dan tidak pernah ada kejadian seperti ini. Baru kali ini [terjadi]. Makanya kita tidak berani menyatakan penyebab miras,” kata I Made.