Hasil Pengujian Ketahanan Sistem Keuangan RI oleh KSSK

by -113 Views

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sedang mengatasi dampak dari ketidakpastian global yang semakin tinggi terhadap sistem keuangan Indonesia dengan melakukan stress test. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan bahwa langkah ini telah dibahas dalam pertemuan KSSK melalui beberapa skenario yang diperkirakan dapat terjadi di tengah situasi global saat ini.

Risiko yang diwaspadai oleh KSSK antara lain perlambatan ekonomi global, pertumbuhan yang melambat, kenaikan Fed Funds Rate (FFR) dan yield obligasi negara maju dan berkembang, tensi geopolitik, dan dampaknya pada kenaikan harga energi dan pangan, termasuk risiko dari fenomena El Nino.

Setelah dilakukan stress test pada beberapa kemungkinan tersebut, KSSK menyimpulkan bahwa sektor keuangan Indonesia masih menunjukkan ketahanan yang cukup kuat. Perry menyatakan bahwa ketahanan sektor keuangan nasional tersebut harus didukung dengan buffer risiko yang memadai. Hal ini tercermin dalam aspek-aspek seperti permodalan perbankan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) di atas 25 persen, pasokan likuiditas perbankan yang cukup dengan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 26 persen, rendahnya rasio kredit bermasalah di perbankan, dan cukupnya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

Dalam konferensi pers KSSK, Perry menyimpulkan bahwa sektor keuangan Indonesia memiliki ketahanan yang kuat dengan bantalan permodalan yang solid, likuiditas yang cukup, dan rasio kredit bermasalah dan NPL yang rendah.