Sabtu, 28 Oktober 2023 – 14:15 WIB
Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa demokrasi Indonesia sedang diuji di hadapan delegasi Council of Asian Liberal and Democrats (CALD Party).
Hal itu diungkapkan oleh Hasto saat menerima delegasi di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Simbol kemunduran demokrasi itu terlihat ketika Hasto melihat Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengenakan baju hitam.
“Pak Ahmad Basarah, mohon berdiri. Beliau adalah Ketua DPP Bidang Luar Negeri, Wakil Ketua MPR RI. MPR ini adalah badan permusyawaratan tertinggi, jadi beliau adalah orang yang sangat penting,” kata Hasto.
Sebelum berpidato, Hasto mengaku sempat berbincang dengan Basarah dan bertanya mengapa Basarah tidak menggunakan baju Partai berwarna merah seperti dirinya.
“Dan memang benar, ini mencerminkan betapa demokrasi saat ini sedang diuji. Ya, karena terlahir kembalinya nepotisme. Jadi, kita harus mempertimbangkan hal ini,” ucap Hasto.
Penggunaan seragam hitam ini dimulai dengan sikap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat, yang mengungkapkan situasi lembaganya yang sedang dilanda krisis.
Arief Hidayat, yang juga Mahaguru di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, merasa perlu mengenakan baju hitam untuk menggambarkan kondisi MK saat ini.
Dia mengatakan bahwa dalam berbagai sektor kehidupan, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Dia juga mengajak peserta Konferensi Hukum Nasional untuk berhati-hati, karena saat ini ada kecenderungan sistem ketatanegaraan dan bernegara yang telah menjauh dari Pembukaan UUD 1945.
Ketua MK periode 2015-2018 itu menjelaskan bahwa pada era Orde Lama dan Orde Baru, masih ada pembagian kekuasaan yang mengacu pada teori Trias Politika. Namun, kondisi saat ini berbeda, dimana ada pihak yang memiliki partai politik dan memiliki kekuasaan di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
“Saya sebetulnya datang ke sini agak malu. Kenapa saya pakai baju hitam? Karena saya sebagai hakim Mahkamah Konstitusi sedang berkabung, karena di Mahkamah Konstitusi baru saja terjadi krisis,” pungkas Arief.