Sabtu, 12 Oktober 2024 – 05:58 WIB
Gaza, VIVA – Pasukan Israel kembali menghalangi upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk evakuasi pasien anak dari rumah sakit di Gaza Utara, termasuk di Rumah Sakit Indonesia, Gaza.
Hal ini diungkapkan oleh otoritas kesehatan Palestina melalui Wakil Menteri Kesehatan Palestina, Maher Shamiya yang dikutip dari Anadolu, pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
“Tentara Israel telah menghalangi utusan WHO yang ditugaskan untuk mengevakuasi pasien di unit perawatan intensif dan anak-anak dari rumah sakit di Gaza Utara ke wilayah utara Jalur Gaza,” kata Maher Shamiya.
Terkait tindakan Israel, Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum memberikan pernyataan.
Shamiya menjelaskan bahwa tiga rumah sakit di Gaza Utara – Al-Awda, Rumah Sakit Indonesia, dan Kamal Adwan – sedang merawat 124 pasien, dengan 13 di antaranya dalam perawatan intensif dan delapan pasien anak.
“Rumah Sakit Kamal Adwan memiliki unit perawatan intensif pediatrik terbesar di Gaza dan gubernuran Gaza Utara, dan saat ini terancam ditutup akibat serangan Israel,” jelas Shamiya.
Manuver zionis Israel juga memblokir truk bahan bakar yang akan masuk ke Gaza dan rumah sakit di utara. Rumah sakit di Gaza mengalami krisis bahan bakar yang diperlukan untuk menghidupkan genset, yang dapat menghambat aktivitas di unit perawatan intensif dan ruang operasi.
Kamp pengungsi Jabalia juga terkepung total oleh Israel sehingga penghuninya hampir tidak dapat keluar. Shamiya menyerukan intervensi dari dunia internasional dan PBB untuk mengakhiri pengepungan serta memungkinkan masuknya bahan bakar dan pasokan medis ke rumah sakit di Gaza Utara.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa militer Israel telah memperingatkan tiga rumah sakit untuk mengevakuasi staf dan pasien. Ancaman Israel terhadap rumah sakit termasuk pembunuhan, penghancuran, dan penangkapan staf.
Peringatan ini muncul setelah Israel melancarkan operasi militer di Jabalia dengan dalih mencegah Hamas menguasai wilayah tersebut. Israel memerintahkan warga Palestina untuk mengungsi ke wilayah selatan, namun otoritas Gaza memperingatkan agar tidak mematuhi perintah tersebut.
Militer Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu, menyebabkan ribuan warga Palestina tewas dan terluka.
Agresi Israel juga menyebabkan blokade di wilayah Palestina, mengakibatkan krisis kemanan, air bersih, dan obat-obatan.