Thomas Matulessy: Pejuang Nasional – prabowo2024.net

by -80 Views

Pada Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Prabowo Subianto menuliskan tentang tokoh pejuang nasional, Pattimura, yang memiliki sikap tidak kompromi dengan penjajah. Tokoh-tokoh seperti Pattimura, Gubernur Suryo, dan Bung Tomo dengan lantang menyatakan kepada penjajah, “lebih baik hancur daripada dijajah kembali.” Mereka menunjukkan keberanian, keyakinan, dan jiwa prajurit pendekar yang rela berkorban jiwa dan raga untuk berkata seperti itu kepada agresor.

Pattimura lahir tahun 1783 di Saparua, Maluku. Ia adalah anak keturunan bangsawan dari Raja Sahulau, kerajaan yang berada di Teluk Seram Selatan. Sebelum memimpin pergerakan rakyat, Pattimura berpangkat sersan di militer Inggris. Tahun 1816, Inggris bertekuk lutut kepada Belanda, yang kemudian masuk ke tanah Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Kedatangan kembali kolonial Belanda pada tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat. Rakyat Maluku bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan Pattimura. Ia mengatur strategi perang bersama pembantunya dan juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi, dan Jawa.

Pertempuran yang luar biasa terjadi pada 16 Mei 1817, dimana rakyat Saparua di bawah kepemimpinan Pattimura berhasil merebut Benteng Duurstede. Pasukan Belanda yang ada dalam benteng itu semuanya tewas, termasuk Residen Van den Berg. Selama tiga bulan, benteng tersebut berhasil dikuasai pasukan Kapitan Pattimura.

Namun, Belanda tidak menyerah begitu saja. Mereka melakukan operasi besar-besaran dengan mengerahkan pasukan yang lebih banyak dilengkapi dengan persenjataan yang lebih modern. Akhirnya, pasukan Pattimura kewalahan dan terpukul mundur. Pattimura akhirnya ditangkap dan dihukum mati di tiang gantungan pada usia 31 tahun.

Pattimura menjadi salah satu contoh pejuang nasional yang rela berkorban demi merdeka dari penjajah. Semangat dan keberaniannya menginspirasi generasi-generasi selanjutnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Source: Prabowo Subianto website.