Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah mengajukan teori tentang persebaran manusia di dunia dalam acara pembukaan Konferensi Internasional Persatuan Ilmuwan Prasejarah dan Protosejarah Inter-Regional 2025 di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah. Menurut Fadli, manusia purba Nusantara dapat berekspansi melalui jalur laut, berbeda dengan teori out of Africa yang sebelumnya didiskusikan. Fadli menunjukkan bukti-bukti seperti temuan Homo erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur, serta peradaban kuno dan lukisan kuno di Indonesia sebagai bukti dukungan terhadap gagasan out of Nusantara.
Teori out of Africa sendiri menyatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika dan menyebar ke seluruh dunia, menggantikan spesies homonid lainnya. Hipotesis ini mendapat dukungan berdasarkan penelitian paleoantropologi dari para ahli di Jerman dan Inggris. Teori ini juga didukung oleh penelitian genetik yang menunjukkan asal-usul manusia modern dari Afrika. Namun, terdapat teori lain seperti multi-regional yang menyatakan bahwa Homo sapiens berevolusi secara bersamaan di berbagai wilayah dunia. Beberapa penelitian dan temuan arkeologis di Asia Timur juga menantang teori out of Africa, dengan menyebutkan adanya bukti evolusi manusia modern di China. Temuan fosil Hominid Liujiang di China juga menunjukkan keberadaan manusia modern di wilayah tersebut sejak 70.000 hingga 130.000 tahun lalu.
Pada tahun 2024, ahli biologi evolusi Huan Shi dari China mengusulkan teori evolusi dimulai di Asia Timur, dengan temuan bukti keragaman genetik di populasi Asia Timur yang menguatkan gagasan evolusi lokal. Temuan dan penelitian-penelitian tersebut menambah keragaman dalam wacana asal-usul manusia dan menunjukkan pentingnya terus melakukan penelitian dan analisis lebih lanjut dalam bidang ini.
