Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan tanggapannya terkait usulan masyarakat mengenai pengenaan tarif untuk Mikrotrans atau JakLingko yang sebelumnya gratis. Pramono menyatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan usulan tersebut meskipun menekankan bahwa memberikan layanan secara gratis pun dapat dianggap salah. Dia juga menyoroti keluhan masyarakat terkait pelayanan JakLingko, seperti perilaku pengemudi yang ugal-ugalan dan tidak ramah kepada penumpang. Sebagai tanggapan atas keluhan tersebut, masyarakat mengusulkan agar JakLingko yang sebelumnya gratis kini dikenai tarif.
Pramono juga menggarisbawahi pentingnya agar pengemudi JakLingko dapat bekerja dengan profesional tanpa membawa keluarga atau terlalu berperilaku seenaknya. Selain itu, dia juga sedang mengkaji besaran kenaikan tarif Transjakarta meskipun belum ada kepastian mengenai tarif baru tersebut. Pramono menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat dibebani oleh subsidi untuk tarif Transjakarta, yang mencapai Rp9.700 per tiket. Dengan potongan dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat, situasi ini semakin membengkak.
Pramono juga menegaskan bahwa sebagian besar tarif transportasi umum di Jakarta merupakan yang paling murah dibandingkan dengan daerah lainnya. Dia juga meminta Transjakarta untuk memperbaiki mesin tap in-out agar tidak sering eror dan dapat menarik tarif lebih dari satu kali. Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan pelayanan transportasi publik di Jakarta dapat ditingkatkan sesuai dengan harapan masyarakat.
