Pernyataan keras dari pengasuh Pondok Pesantren Al Khozinu menyebabkan reaksi tajam dari Umar Hasibuan, seorang kader PKB. Hal ini terjadi setelah bangunan musala di pesantren tersebut ambruk, dan pengasuhnya, KH Abdus Salam Mujib, meminta maaf kepada para wali santri. Menyebut musibah ini sebagai takdir dari Tuhan, Mujib berharap semua dapat bersabar dan mendapatkan balasan yang lebih baik. Namun, Hasibuan meragukan argumen tentang takdir ini, mengingat di Indonesia sudah ada banyak ahli dan pendidik yang fokus pada bidang konstruksi bangunan. Melalui cuitan di akun pribadinya, Hasibuan menyoroti bahwa menyalahkan takdir untuk kegagalan konstruksi tidak masuk akal. Ia bahkan menantang untuk membubarkan jurusan arsitektur dan teknik sipil jika memang semua kejadian ini disebabkan oleh takdir semata. Polemik ini mencuat setelah bangunan musala ambruk pada 29 September 2025 dan terus menjadi perdebatan di masyarakat.
Jurusan Teknik Arsitektur dan Sipil: Tanggung Jawab Pengasuh Ponpes Al Khoziny – Umar Hasibuan





