Pada Jumat, 12 September 2025, dilaporkan bahwa sebanyak 64,4 persen netizen Indonesia memberikan sentimen negatif terhadap reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto terhadap sejumlah menteri di kabinetnya. Menurut analisis Continuum INDEF terhadap perbincangan di media sosial, sebanyak 44.404 perbincangan berhasil dihimpun dari berbagai platform seperti Tiktok, Instagram, Youtube, dan Facebook selama periode 8-9 September 2025. Para peneliti melaporkan bahwa netizen memiliki sikap skeptis terhadap reshuffle ini, dengan beberapa menganggapnya lebih terkait dengan kepentingan politik daripada perubahan substansial.
Netizen menyoroti posisi pejabat lain yang dinilai harus diganti namun tidak digantikan oleh Presiden, sehingga dampak dari reshuffle dianggap belum optimal dan hanya terkesan sebagai pembagian jabatan. Menteri Keuangan menjadi fokus perhatian netizen dengan 23,7 ribu perbincangan, terutama terkait dengan pergantian Sri Mulyani yang menuai simpati, dan kontroversi baru yang dikemukakan oleh Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya Yudhi Sadewa dikritik karena pernyataannya yang dianggap ‘menyakitkan’ oleh netizen.
Meskipun sebagian besar netizen menunjukkan sentimen negatif terhadap reshuffle, sekitar 35 persen sisanya memberikan sentimen positif. Mereka mengapresiasi upaya Presiden untuk mencopot pejabat yang dinilai bermasalah atau terlibat dalam skandal, sebagai langkah pembersihan dari pengaruh oligarki sebelumnya. Presiden Prabowo Subianto telah kembali melakukan perombakan Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan pada 8 September 2025, dengan beberapa posisi menteri yang mengalami pergantian.
Analisis yang dilakukan oleh Continuum INDEF melibatkan metode yang canggih dalam mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai platform media sosial, dengan menggunakan alat machine learning untuk memfilter akun bot dan mendeteksi sentimen serta topik perbincangan yang terkait dengan reshuffle kabinet. Meskipun terdapat kritik dari netizen terhadap keputusan reshuffle, ada juga penghargaan atas upaya Presiden dalam membersihkan kabinet dan memperkenalkan wajah-wajah baru.





