Pedro Acosta telah membuat lompatan kualitas yang signifikan, dan ada dua faktor utama yang menjelaskan keberhasilannya. Selain faktor teknis, faktor manusia juga turut berperan dalam kesuksesannya. Acosta telah menjalani proses yang diyakininya terkait dengan KTM, meskipun memiliki niat untuk berpisah dengan pabrik Austria lebih awal dari kontraknya. Namun, ketika pintu keluar tertutup baginya, Acosta memfokuskan energinya untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Pengenalan fairing baru untuk para pembalap KTM di Austria turut berkontribusi pada peningkatan performa Acosta, yang berhasil naik podium di Brno. Dalam tiga balapan terakhir, Acosta telah mengumpulkan 65 poin, melewati penampilannya di tujuh balapan pertama. Saat ini, Acosta berada di peringkat kelima dalam klasemen poin, melampaui pembalap seperti Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli.
Marc Marquez, yang menjadi dominan di MotoGP musim ini, memberikan pujian kepada Acosta atas penampilannya yang luar biasa. Marquez yakin bahwa jika Acosta terus mempertahankan performanya, dia akan menjadi salah satu pembalap yang mendominasi di masa depan. Selain itu, Marquez sangat memperhatikan pembalap muda seperti Acosta dan Máximo Quiles, yang sudah menunjukkan potensi besar di Moto3.
Dukungan dari pembalap veteran seperti Marquez memberikan motivasi dan inspirasi bagi para pembalap muda untuk terus berkembang. Máximo Quiles, yang baru berusia 17 tahun, sudah menunjukkan potensi luar biasa dengan satu kemenangan dan lima podium dalam tujuh balapan terakhir. Semangat pembinaan talenta muda di Spanyol turut berperan dalam mencetak pembalap-pembalap muda berbakat seperti Acosta dan Quiles.
