Miliarder AS, Elon Musk, mengusulkan pembentukan partai ketiga di Amerika Serikat untuk “melepaskan diri” dari sistem dua partai yang dominan, yaitu Republik dan Demokrat, serta memberikan pengaruh pada pembuatan undang-undang yang kontroversial. Elon Musk menyarankan untuk membentuk Partai Amerika dengan memfokuskan perhatian pada 2 atau 3 kursi Senat dan 8 hingga 10 distrik DPR. Dengan margin legislatif yang tipis, partai ini dapat menjadi suara penentu dalam pengambilan keputusan terkait undang-undang yang menuai kontroversi, sehingga memastikan bahwa keinginan rakyat terpenuhi.
Sebuah jajak pendapat yang dilampirkan oleh Musk menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan usulannya untuk membentuk partai ketiga tersebut. Selain itu, Elon Musk juga menyuarakan kritik kerasnya terhadap RUU One Big Beautiful yang disahkan oleh Presiden AS Donald Trump. Musk menilai Partai Republik sebagai “Partai Porky Pig” dan berencana untuk menantang anggota parlemen yang mendukung RUU tersebut dalam pemilihan pendahuluan tahun depan.
Respons dari Presiden Trump pun tak lama terlambat. Melalui platform Truth Social, Trump memperingatkan Elon Musk untuk kembali ke Afrika Selatan dan menutup bisnisnya. Ia juga menyarankan agar pangkalan dukungan untuk peluncuran roket, satelit, dan produksi mobil listrik bisa menghemat uang bagi negara tersebut. Trump juga menekankan kepada DOGE, kripto yang sebelumnya dipimpin oleh Musk, untuk memperhatikan situasi tersebut. Keseluruhan pertukaran pendapat ini memperlihatkan ketegangan antara dua tokoh besar ini terkait kebijakan politik yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan di Amerika Serikat.
