Tradisi lomba balap perahu tradisional khas Riau, dikenal sebagai Pacu Jalur, menjadi sorotan di media sosial akhir-akhir ini. Sebuah video parodi yang menampilkan 7 pria bule menirukan gerakan mendayung di atas kursi yang menyerupai perahu telah menjadi viral di platform Tiktok dengan lebih dari 12 juta kali ditonton.
Dalam video tersebut, para pria itu kompak dalam menirukan gerakan mendayung, seolah sedang berada dalam perlombaan Pacu Jalur. Salah satu dari mereka, yang berdiri di bagian depan, berperan sebagai simbol semangat dan kepemimpinan tim pendayung. Netizen memberikan berbagai komentar dalam kolom tersebut, dengan banyak yang menyebutkan tentang “aura farming”.
Istilah “aura farming” merupakan ungkapan yang populer digunakan oleh gen z dan gen alpha. Istilah ini merujuk pada tindakan seseorang yang terus-menerus berusaha untuk tampil “keren” atau “hebat” guna membangun “momen aura”. Pacu Jalur sendiri adalah ajang lomba dayung tradisional yang diakui sebagai warisan budaya Nasional Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Tradisi ini berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, Indonesia. Perlombaan Pacu Jalur melibatkan sekitar 45-60 orang pendayung yang dikenal sebagai anak pacu. Perahu yang digunakan terbuat dari kayu gelondongan tanpa sambungan dan dihias secara khas oleh masyarakat setempat. Tradisi Pacu Jalur menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Riau dan terus dilestarikan hingga saat ini.