Grand Prix Monako terakhir menunjukkan sedikit perbedaan antara hasil kualifikasi dan balapan, dengan Lando Norris dari McLaren keluar sebagai pemenang dari posisi terdepan. Hal ini memicu seruan dari bos Red Bull Formula 1, Christian Horner, untuk melakukan perubahan drastis dalam kejuaraan tersebut. F1 menerapkan peraturan wajib dua pitstop untuk balapan ini, yang memaksa semua pembalap menggunakan tiga set ban dengan dua komponen selama balapan. Meskipun Horner melihat peraturan baru ini sebagai kemajuan dalam membuat balapan lebih menarik, dia juga menyadari bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan Grand Prix Monako.
Horner menyoroti perlunya perubahan yang lebih drastis dalam Formula 1, seperti kemungkinan mengubah tata letak lintasan Monako. Tata letak lintasan Monako telah relatif tidak berubah sejak balapan pertama di jalanan Monte Carlo pada 1950. Namun, perkembangan mobil F1 yang lebih besar dan lebih panjang telah menciptakan tantangan baru di jalanan Monako saat ini.
Untuk mengatasi masalah ini, F1 berencana untuk menerapkan peraturan baru tahun depan yang akan mengubah tampilan mobil yang berlaga. Dengan jarak sumbu roda yang diperpendek dan lebar mobil yang berkurang, diharapkan pembalap dapat lebih gesit dan aksi balapan dapat lebih seru. Meskipun demikian, masih perlu dilihat apakah peraturan baru ini dapat memenuhi tujuannya untuk meningkatkan aksi balapan di ajang Formula 1.