Juara dunia Formula 1 1997 mengevaluasi performa tim McLaren setelah Max Verstappen berhasil mengalahkan pembalap terdepan, Oscar Piastri, dalam balapan GP Emilia-Romagna. Christian Horner, Bos Red Bull, terkejut dengan kecepatan Verstappen yang melampaui Piastri dan Lando Norris. McLaren kesulitan dalam strategi balapan, dimana Norris menggunakan ban yang lebih lama. Villeneuve meyakini bahwa kelemahan dalam strategi dan kecepatan membuat McLaren kehilangan poin yang berharga.
Kemenangan Verstappen mengurangi selisih poin antara Piastri dan Norris. Villeneuve menegaskan bahwa McLaren harus memprioritaskan pembalap tertentu untuk mendukung peluang mereka dalam perebutan gelar. Keputusan strategi yang kurang taktis, seperti gagal memanfaatkan safety car virtual, menunjukkan ketidakmampuan McLaren untuk bersaing dengan Red Bull. Villeneuve menyarankan agar McLaren lebih agresif dalam mengejar kemenangan dan tidak takut untuk mengambil risiko demi keberhasilan tim.
