Aktivis media sosial Permadi Arya atau Abu Janda mengungkapkan apresiasinya terhadap pembangunan musala megah di Mall Panakkukang, Kota Makassar, yang diklaim sebagai salah satu musala termegah di Indonesia. Hal menarik dari musala ini adalah fakta bahwa pembangunannya dilakukan oleh seorang pengusaha non-Muslim. Abu Janda menyoroti tindakan tersebut sebagai suatu keajaiban di tengah maraknya peristiwa intoleransi terhadap umat Kristen seperti pembubaran ibadah dan penolakan pembangunan gereja.
Menurut Abu Janda, dalam video yang diunggah akun SifatAlami, tindakan pembangunan musala oleh pihak non-Muslim merupakan sebuah langkah luar biasa yang patut diapresiasi. Dia juga mengajak umat Islam untuk mengambil inspirasi dari tindakan penuh toleransi dan saling menghormati tersebut. Abu Janda menekankan pentingnya menjadi umat rahmatan lil alamin, atau umat yang memberikan manfaat bagi semua makhluk.
Di sisi lain, Prof. Zakir Sabara, Guru Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang juga merupakan pemilik video yang diunggah kembali oleh Abu Janda, turut menyatakan pendapat serupa. Menurutnya, pembangunan musala di Mall Panakkukang tersebut sepenuhnya dilakukan oleh pengusaha non-Muslim dengan perhatian yang besar terhadap kualitas dan kemegahan. Zakir menegaskan bahwa musala ini dibangun dengan detail interior yang terinspirasi dari Timur Tengah.
Kisah tentang pembangunan musala megah di Mall Panakkukang oleh seorang pengusaha non-Muslim ini menjadi bukti nyata akan pentingnya rasa saling menghormati antar umat beragama. Hal ini juga menjadi contoh positif bagi semua umat untuk membangun kerukunan dan toleransi di tengah-tengah perbedaan kepercayaan. Dengan sikap menghargai perbedaan seperti ini, diharapkan mampu menciptakan kedamaian dan persatuan dalam keberagaman di Indonesia.
