Sebastien Ogier meraih kemenangan ketujuhnya di Reli Portugal, memperpanjang rekor dalam kariernya di Kejuaraan Reli Dunia. Dengan bantuan Vincent Landais, juara dunia delapan kali ini berhasil mengalahkan pereli Hyundai, Ott Tanak, untuk meraih kemenangan ke-63 dalam kariernya di ajang reli berkerikil yang pertama kali diraih sejak 15 tahun lalu. Ogier menyadari bahwa kemenangan tersebut tidak akan terjadi jika rivalnya, Tanak, yang memimpin sejak etape kedua, tidak mengalami kegagalan power steering pada Sabtu. Hal ini membuat pereli Estonia tersebut harus menyerahkan keunggulan sebesar 13,9 detik. Berjuang melawan Tanak bukanlah satu-satunya tantangan, karena pereli paruh waktu Toyota ini mengakui bahwa ia jarang berjuang fisik dalam mobil reli dan merasa kelelahan karena jadwal reli yang padat.
Reli ini terdiri dari 10 etape pada hari Jumat dengan jarak tempuh 683 km, di mana 146 km di antaranya merupakan etape kompetitif. Para pereli dihadapkan pada layanan jarak jauh selama 20 menit di antara etape-etape tersebut. Setelah hari Jumat yang panjang, mereka melanjutkan reli pada Sabtu dengan waktu tempuh 13 jam, dimulai dari pukul 06.00 pagi. Etape hari Minggu juga dimulai pagi-pagi sekitar pukul 06.43. Ogier menyatakan bahwa dirinya belum pulih sepenuhnya setelah meraih kemenangan tersebut dan mengakui reli Portugal sebagai salah satu reli paling berat yang pernah diikutinya secara fisik.
Ogier menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim dan berencana untuk merayakan kemenangan bersama mereka. Selain jadwal padat, perjuangan dengan Tanak sepanjang reli juga menguras fisik. Tanak berhasil meraih poin maksimum pada Super Sunday, meskipun berakhir dengan selisih 8,7 poin dari Ogier yang keluar sebagai pemenang. Pertarungan sengit dengan Tanak membuat Ogier menyatakan bahwa reli kali ini membutuhkan usaha ekstra untuk meraih kemenangan. Berbagai faktor, seperti jadwal yang padat, suhu panas, dan pertarungan ketat, membuat reli ini menjadi tantangan yang besar bagi para pereli.