Pada Sabtu, 17 Mei 2025 pukul 12:20 WIB, militer Israel mengumumkan dimulainya tahap awal dari kampanye militer besar terhadap Jalur Gaza dengan Operasi ‘Kereta Perang Gideon’. Dalam pernyataan resmi, militer Israel menyebutkan bahwa mereka telah melancarkan serangan besar dan mengerahkan pasukan untuk merebut wilayah-wilayah strategis di Jalur Gaza. Langkah ini merupakan bagian dari pembukaan operasi militer besar tersebut dan perluasan kampanye perang Israel di wilayah Gaza. Operasi ini diklaim bertujuan untuk mencapai seluruh target perang mereka, seperti pembebasan sandera dan menghancurkan kelompok Hamas.
Operasi ‘Kereta Perang Gideon’ telah disetujui oleh Kabinet Keamanan Israel pada 5 Mei dengan tujuan utama untuk menaklukkan Gaza dan menguasai wilayah tersebut secara langsung. Sejak serangan besar-besaran Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 53.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Dalam tiga hari terakhir, lebih dari 370 warga Palestina tewas, yang meningkat tajam dibandingkan hari sebelumnya.
Tindakan kekerasan ini telah menarik perhatian Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang pada November tahun lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang terus dilancarkan di wilayah kantong tersebut. Itulah perkembangan terkini terkait Operasi ‘Kereta Perang Gideon’ di Jalur Gaza.