Di Jawa Barat, terdapat Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pesantren Persatuan Islam (Persis) di Tarogong, Garut, yang tidak hanya menyediakan makanan bagi siswa, tetapi juga melibatkan orang tua siswa sebagai pemasok utama. Program ini didukung Program Unggulan Presiden Prabowo Subianto yang dapat memberikan dampak positif. Kepala Koki Dapur Persis Garut MBG, Hj Ida Rogayah, mengungkapkan bahwa hampir semua bahan makanan berasal langsung dari keluarga siswa, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga daging sapi dan unggas.
Rantai pasok dan konsumsi yang terintegrasi membuat pelaksanaan program ini berjalan lancar. Dapur ini memiliki 47 staf yang berpengalaman dalam menyiapkan makanan harian untuk siswa. Ahli gizi Siti Nurbayati Solihah menekankan pada kualitas bahan baku yang harus memenuhi standar gizi yang ditetapkan. Meskipun baru beroperasi selama lima bulan, dapur ini telah berhasil menyelenggarakan program tanpa keluhan dari siswa atau keluarga mereka.
Delegasi dari Kantor Komunikasi Presiden (PCO) telah mengunjungi dapur ini dan mencatat bahwa operasinya telah memenuhi standar SOP nasional. Mereka juga mengunjungi fasilitas pemanggangan kopi dan merek kafe modern Kopi 76 yang dioperasikan oleh alumni pesantren. Selain itu, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut, Didit Fajar Putradi, menyatakan komitmennya dalam mendukung program ini dengan memobilisasi instansi lokal dan administrasi desa untuk menyiapkan lebih dari 300 dapur MBG di wilayah Garut.
Program ini tidak hanya memberikan makanan bergizi kepada siswa, tetapi juga melibatkan komunitas lokal dan memberdayakan orang tua siswa sebagai pemasok langsung bahan makanan. Dengan dukungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, diharapkan program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Garut.
