Puluhan preman dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) yang ditangkap di kawasan CNI Puri, Kembangan, Jakarta Barat, telah mengungkapkan identitas dari penanggung jawab keanggotaan mereka. Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Bayu Nugroho, menginterogasi para preman yang terlibat dalam pengelolaan parkir liar di area tersebut. Mereka yang berasal dari GRIB Jaya diminta untuk mengangkat tangan dan menunjukkan kartu identitas GRIB mereka. Salah satu pelaku kemudian menjawab bahwa kartu anggota GRIB Jaya mereka ditandatangani oleh “Pak Haji Mamat” di seberang Kantor Walikota Jakarta Barat.
Pelaku lain yang berasal dari Forum Betawi Rempug (FBR) juga ditanyai oleh Bayu mengenai kartu anggota mereka yang ditandatangani oleh seseorang bernama Muldjami. Para pelaku mengklaim bahwa uang hasil pengelolaan parkir liar di Puri Indah tidak disetor ke ormas mereka, melainkan dibagi secara merata. Sebelumnya, puluhan preman dari berbagai ormas telah dicokok dalam Operasi Berantas Jaya di Jakarta Barat. Operasi tersebut dilakukan oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP Jakarta.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut ditemukan 22 orang yang melakukan aksi premanisme dengan melakukan pungutan liar. Petugas gabungan berhasil menyita beberapa karcis parkir dan dokumen pembayaran dari PKL di wilayah Jakarta Barat. Operasi ini dimulai dengan apel di Polsek Kembangan yang dipimpin oleh Kepala Bagian Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi I Ketut Gede Wijatmika. Tujuan dari operasi ini adalah untuk memberantas aksi premanisme dan menegaskan kehadiran negara di tengah masyarakat.