Pada Minggu, 11 Mei 2025, sebanyak lima calon haji Kloter 8 asal Kota Bima, Embarkasi Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan mengalami diare setelah mengonsumsi nasi kotak sebelum memasuki Asrama Haji. Hal ini dikonfirmasi oleh Pelaksana Harian Kepala Pelayanan Kesehatan Embarkasi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, Hairul Yamin. Menurut Yamin, laporan keracunan tersebut berasal dari poliklinik di dalam Asrama Haji yang menunjukkan bahwa kelima calon jemaah haji ini berasal dari Kota Bima, meskipun biasanya lebih banyak dari Sumbawa.
Yamin menyatakan bahwa hal ini memicu kebutuhan untuk evaluasi agar jemaah haji lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi selama perjalanan. Dia mencurigai bahwa kemungkinan sebab diare tersebut adalah karena nasi kotak yang mengandung bumbu pedas dan daya tahan tubuh yang rentan terhadap reaksi tersebut. Oleh karena itu, Yamin mengingatkan seluruh jemaah haji untuk menghindari makanan pedas dan menjaga kesehatan mereka.
Selain itu, Yamin juga menjelaskan bahwa 393 calon haji Kloter 8 dari Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa sudah melalui skrining kesehatan setelah masuk ke Asrama Haji. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka memiliki risiko tinggi akibat penyakit dan usia. Sejumlah 27 orang dari Kloter 8 telah dikunjungi oleh klinik, di mana 9 di antaranya adalah laki-laki dan 18 perempuan.
Ketua Tim Bina Haji Reguler Kanwil Kementerian Agama NTB, Syukri, menyatakan bahwa jemaah calon haji dari Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa telah tiba di Asrama Haji NTB setelah memasuki Asrama Haji pada Sabtu, 10 Mei 2025. Total 393 jemaah dan 7 petugas terdiri dari berbagai kelompok usia dan jenis kelamin. Dengan demikian, keselamatan dan kesehatan jemaah haji menjadi fokus utama dalam perjalanan menuju ke Tanah Suci.