CEO Riyadh Air Tony Douglas menyatakan bahwa maskapai penerbangan rintisan Saudi siap untuk membeli pesawat Boeing yang seharusnya ditujukan untuk maskapai China. Hal ini terjadi karena pesawat tersebut kemungkinan besar tidak akan terkirim ke China karena perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang semakin meningkat. Boeing berencana untuk menjual kembali puluhan pesawat tersebut setelah memulangkan jet ketiga ke Amerika Serikat, dan Presiden AS Donald Trump telah mengkritik tindakan Beijing dalam hal ini. Riyadh Air yang didukung oleh Dana Investasi Publik Arab Saudi telah memesan pesawat dari Boeing dan Airbus sebelumnya, termasuk A321 dari Airbus dan Boeing 787 Dreamliner. Meskipun adanya penundaan pengiriman pesawat, Douglas menyatakan bahwa permintaan perjalanan ke dan dari ibu kota Riyadh tidak terganggu oleh ketidakpastian ekonomi global. Riyadh Air juga berencana untuk mengumumkan pemesanan jet berbadan lebar dalam waktu dekat. Maskapai penerbangan tersebut telah merekrut 500 karyawan dan berencana untuk meningkatkan kekuatan tenaga kerja hingga 1.000 dalam waktu yang ditentukan. Plan untuk merekrut pilot dan awak kabin juga akan terus berlanjut seiring dengan pengiriman pesawat.
Riyadh Air Membeli Pesawat Boeing Ditolak China
