Lewis Hamilton, pembalap hebat dan juara dunia tujuh kali, mengalami masa sulit sejak pindah dari Mercedes ke Ferrari. Dalam beberapa balapan terakhir, performanya terus menurun, dan ini membuat mantan pembalap Ralf Schumacher khawatir bahwa Hamilton bisa menyerah dan meninggalkan Ferrari musim panas ini. Meski berhasil memenangi balapan Sprint di Shanghai, Hamilton masih kesulitan meraih kemenangan dan finis di depan rekan setimnya, Charles Leclerc, hanya sekali. Beberapa komentar negatif tentang penampilan Hamilton juga muncul, menggambarkan bahwa pembalap asal Inggris itu terlihat “benar-benar babak belur dan tidak berdaya” di lintasan.
Ketidakmampuan Hamilton untuk mengatasi mobilnya dan kesulitannya bersaing dalam balapan bisa menjadi tanda buruk bagi masa depannya di Ferrari. Meski masih menunjukkan kebangkitan dengan kemenangan di Silverstone, tetapi Schumacher khawatir bahwa Hamilton mungkin kehilangan gairah dan semangat balapan yang pernah dimilikinya. Jika performanya terus menurun hingga jeda musim panas, bisa saja Hamilton mengambil keputusan radikal untuk meninggalkan arena balap dan fokus pada kehidupan pribadinya yang kini ia yakini akan memberikan kebahagiaan yang lebih bermakna baginya.
Meskipun masih ada kesempatan bagi Hamilton dan timnya untuk memperbaiki performa, tetapi tantangan yang dihadapi cukup besar. Semua pihak berharap Hamilton bisa kembali ke jalur kemenangan dan meraih hasil gemilang di sisa musim balapan ini. Dimana Hamilton tetap menunjukkan pada dunia bahwa ia masih bisa bersaing dan meraih sukses, meskipun telah berusia 40 tahun.
