Peristiwa menarik terjadi di sirkuit Jeddah Corniche saat insinyur balap Max Verstappen, atau yang akrab disapa ‘GP’, membuat keputusan krusial yang memengaruhi jalannya kualifikasi. Saat Lando Norris mengalami kecelakaan di Tikungan 5, Verstappen memilih untuk tetap menggunakan satu set ban lunak baru, siap untuk putaran kualifikasi. Meskipun waktu tersisa sempit, Verstappen memutuskan untuk hanya melakoni satu putaran dengan ban yang sama sebelum kembali ke pit untuk mengganti ban. Keputusan ini tampaknya menguntungkan, dengan Verstappen berhasil mencatatkan waktu tercepat meski hanya selisih tipis. McLaren, di sisi lain, menolak opsi dua putaran yang diajukan oleh Verstappen, dengan alasan keputusan tersebut kurang masuk akal bagi mereka. Sebaliknya, Verstappen memuji keputusannya setelah kualifikasi, menjelaskan bahwa strategi dua putaran membantu memahami mobil yang sempat bermasalah selama akhir pekan. Meski diragukan oleh McLaren dan tanpa penyesalan, Verstappen berhasil menunjukkan performa yang kuat dengan pendekatan dua putaran tersebut. Selain itu, pembalap lain seperti George Russell mempertanyakan keputusan Mercedes yang tidak mempertimbangkan opsi dua putaran. Meski demikian, Russell mengaku percaya pada timnya dan menghormati keputusan yang diambil. Dalam situasi yang serba cepat dan kompetitif di lintasan Jeddah, keputusan strategis sebelum kualifikasi akan menjadi faktor penentu bagi performa pembalap di lap yang sesungguhnya.
Rahasia Kualifikasi Sukses Verstappen di F1 GP Arab Saudi
