Setelah insiden di kualifikasi Jeddah yang menyebabkan Lando Norris terdegradasi dari posisi terdepan ke posisi kesepuluh, Andrea Stella, kepala tim McLaren, mengakui bahwa pembalapnya masih butuh waktu untuk bisa mengemudikan mobil McLaren MCL35M secara naluriah. Kecelakaan Norris yang membuatnya berakhir di dinding Tikungan 4 disebabkan oleh kurangnya respons mobil, yang membuatnya sulit bagi pembalap Inggris tersebut untuk mengeksploitasi mobilnya sepenuhnya. Kualifikasi yang buruk ini menambah daftar kejadian kurang menguntungkan yang menandai performa Norris belakangan ini, yang tampak kehilangan kepercayaan diri namun menunjukkan peningkatan sedikit di balapan Jeddah. Stella mencatat bahwa Norris sedang berusaha mengatasi ketidakcocokan dengan mobilnya dan memperbaiki perilaku mobil agar lebih mudah dikendalikan di jalur jalanan yang cepat.
Norris tidak sendiri dalam menghadapi kendala tersebut, dengan juara dunia tujuh kali, Lewis Hamilton, juga mengalami kesulitan serupa. Mobil F1 saat ini dianggap “terlalu cepat untuk dipikirkan”, memaksa pembalap untuk bersatu dengan mobil dan mengandalkan naluri dalam mengemudi. Dengan meningkatnya kecepatan mobil, pembalap harus dapat mengantisipasi dan merespons secara instan, tanpa ada waktu untuk meragukan langkah yang diambil. Stella menekankan perlunya McLaren untuk memastikan bahwa Norris merasa nyaman dan percaya diri dengan mobilnya agar dapat memacu dengan maksimal, sementara terus mencari keseimbangan yang tepat dalam mengoptimalkan performa mobil.
Meskipun Norris masih harus berjuang untuk menyesuaikan diri dengan mobilnya, upaya McLaren terus berlanjut untuk membantu pembalapnya kembali ke jalur yang diinginkan. Dengan semangat kompetitif Norris dan dedikasi tim, diharapkan bahwa pembalap muda ini dapat segera kembali ke performa terbaiknya dalam balapan selanjutnya.
