Joan Mir akhirnya menemukan kunci untuk menghindari kecelakaan berulang yang menimpanya musim lalu. Meskipun begitu, dia masih mengalami kecelakaan dalam berbagai sesi di Kota Austin. Pada Sabtu, Mir berada di posisi ketujuh dan terjatuh saat bersaing dengan Fabio Di Giannantonio dan Fabio Quartararo. Mimpi buruk kembali terjadi pada Minggu, saat dia terjatuh di tengah balapan antara motor milik Marco Bezzecchi dan Enea Bastianini.
Mir mengungkapkan rasa frustasinya setelah Grand Prix, merasa bahwa potensinya jauh lebih tinggi tetapi kesulitan mengekspresikannya dalam balapan. Ia menyebut bahwa mesin RC213V masih terbatas dan tidak memberinya alat yang cukup untuk bersaing dengan lawan-lawannya. Meski mencatat waktu yang cepat, Mir merasa ketertinggalan dalam hal kecepatan lintasan lurus.
Menghadapi ujian pasca-balapan pertama musim ini, Mir dan tim Honda berharap mendapatkan peningkatan yang mereka butuhkan. Namun, Mir menyadari bahwa diperlukan banyak kemajuan pada mesin agar bisa bersaing dengan pesaingnya. Menurutnya, mesin merupakan masalah utama yang harus segera diatasi.
Namun, Mir tetap optimis bahwa dengan perbaikan yang tepat, ia bisa bersaing di posisi teratas. Meskipun kesabaran dibutuhkan, Mir bersama timnya berusaha untuk menemukan solusi atas masalah yang mereka hadapi. Kesulitan dalam mengekspresikan potensi terbaiknya membuat Mir semakin termotivasi untuk terus mencari perbaikan.
