Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, mengimbau masyarakat yang kembali ke kota-kota besar, termasuk Jakarta, untuk lebih siap dan inovatif agar tidak menjadi beban bagi daerah tujuan urbanisasi. Menko PM Muhaimin Iskandar menegaskan pentingnya kesiapan individu yang memilih merantau ke ibu kota. “Tentu kita berharap siapapun yang diajak ikut bergabung ke Jakarta benar-benar menyiapkan diri, jangan pindah Jakarta tapi tidak bisa lebih inovatif,” ujar Muhaimin saat ditemui usai salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Ia menegaskan bahwa pendatang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian, bukan justru menambah beban bagi kota-kota tujuan urbanisasi. Oleh karena itu, kesiapan keterampilan dan inovasi menjadi faktor penting bagi mereka yang ingin mencari peruntungan di ibu kota. Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Baktiar Najamudin juga menyoroti fenomena urbanisasi yang terus terjadi setiap tahun usai Lebaran. Menurutnya, perpindahan penduduk dari desa ke kota merupakan hal yang wajar, tetapi perlu diimbangi dengan kesiapan yang matang.
Meskipun arus mudik terkendali dengan baik saat Ramadan dan Idul Fitri, masyarakat yang kembali atau baru tiba di Jakarta harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Pemerintah diminta untuk terus mendorong kebijakan yang dapat mengurangi angka pengangguran, terutama di kota-kota besar. Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal juga dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih. Semua pihak berharap agar penduduk yang merantau ke Jakarta dapat memberikan kontribusi positif dan menjadi bagian dari kemajuan ibu kota.