Toprak Razgatlioglu tidak senang dengan penampilannya di awal musim World Superbike 2025. Juara bertahan datang ke putaran pembuka di Phillip Island dengan perasaan kurang optimal setelah mengalami cedera jari dan kendala teknis dengan motor BMW-nya. Hasilnya, dia hanya mampu finis sebagai runner-up di Race 1, dan mengalami masalah di Race 2 serta Superpole Race.
Kekecewaan Razgatlioglu semakin memuncak ketika rivalnya, tim Borgo Panigale, menunjukkan performa yang mengesankan di ajang tersebut. Nicolo Bulega berhasil memenangkan ketiga balapan, sementara Panigale mendominasi di papan atas. Hal ini membuat Razgatlioglu merasa bahwa ini seperti ‘Piala Ducati’ bukan World Superbike.
Namun, Ducati membantah tudingan tersebut dengan menyatakan bahwa keberhasilan mereka adalah hasil dari bakat para pembalapnya. Gigi Dall’Igna, bos Ducati Corse, menegaskan bahwa World Superbike bukan semata-mata Piala Ducati, dan bahwa mereka memiliki barisan pembalap yang luar biasa.
Dall’Igna juga mengungkapkan mengapa Panigale menjadi pilihan motor yang dominan di WorldSBK, dan bagaimana kehadiran mereka memberikan dampak positif di kejuaraan. Dia memberikan apresiasi terhadap performa pembalap Ducati, Nicolo Bulega, dan Alvaro Bautista, yang menurutnya telah melakukan pekerjaan luar biasa.
Meskipun awal musim Panigale yang impresif di Phillip Island, Dall’Igna menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi timnya di balapan berikutnya. Namun, debut yang bagus dari tim mereka memberikan harapan untuk bisa bersaing di kejuaraan World Superbike 2025.