KPK Geledah Kantor Advokat Febri Diansyah, Bantah Terima Uang dari SYL

by -15 Views

Pada Jumat, 21 Maret 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di Kantor Advokat Visi Law di Pondok Indah, Jakarta Selatan terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo atau SYL. Kantor advokat ini didirikan oleh mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, meskipun Febri tidak lagi bekerja di sana sejak Desember 2024. Febri menegaskan bahwa bayaran dari SYL bukan berasal dari uang hasil korupsi, seperti yang terungkap dalam persidangan sebelumnya di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Selain itu, mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, juga telah membenarkan bahwa ia menolak menerima honor dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Pernyataan bantahan ini juga telah dikonfirmasi oleh Kasdi ketika menjadi terdakwa dalam kasus gratifikasi dan pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian. KPK mencurigai adanya aliran uang ke Kantor Visi Law yang berasal dari tindak korupsi SYL. Penggeledahan dilakukan untuk melacak asal uang yang digunakan untuk membayar jasa advokat di kantor tersebut, yang didirikan oleh Febri Diansyah dan Donal Fariz._SANITIZE_

Penguji KPK juga telah memeriksa mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum KPK, Rasamala Aritonang, yang merupakan rekan di Kantor Visi Law. Tindakan ini dilakukan karena Visi Law Office dipekerjakan oleh SYL sebagai konsultan hukumnya. Febri Diansyah dan Rasamala sebelumnya pernah menjadi kuasa hukum SYL terkait kasus pemerasan dan gratifikasi. KPK sedang menginvestigasi kepemilikan aset SYL yang diduga berasal dari hasil korupsi, dengan memeriksa sejumlah saksi terkait, termasuk putri dan cucu SYL serta Pegawai Negeri Sipil di Badan Karantina Indonesia. Mahkamah Agung juga telah menolak kasasi SYL dan memberinya hukuman termasuk pembayaran denda dan pidana penjara. Demikian kabar terbaru terkait kasus ini pada hari Jumat terkait penggeledahan di kantor advokat yang diduga melibatkan SYL dan jasa advokat yang bekerja di sana.

Source link