Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir di wilayah Jabodetabek. Dalam upaya untuk mengurangi intensitas hujan yang dapat memperparah banjir, BNPB akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC). Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengkonfirmasi bahwa pemerintah pusat akan memberikan bantuan kepada daerah dalam penanganan dampak banjir.
Evakuasi korban banjir menjadi prioritas utama setelah hasil rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno. Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi di Jawa Barat menjadi wilayah yang terdampak paling parah oleh banjir. Di samping itu, DKI Jakarta juga terdampak akibat luapan Sungai Ciliwung dan hujan deras.
BNPB bersama Basarnas telah mengerahkan tim penyelamat untuk membantu wilayah-wilayah yang terkena banjir. Selain evakuasi, BNPB juga memastikan kebutuhan logistik dan dapur umum terpenuhi. Operasi modifikasi cuaca dilakukan untuk mengurangi curah hujan yang diperkirakan masih akan terjadi hingga 6 Maret 2025. BNPB akan bekerja sama dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam melaksanakan operasi ini secara terpadu. Setelah penanganan darurat, BNPB juga telah menyiapkan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, seperti relokasi warga dan perbaikan infrastruktur yang rusak.
