Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggarisbawahi pentingnya integritas dalam bekerja kepada semua instansi. Dalam merayakan 102 Tahun Nahdlatul Ulama dengan tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” di Istora Senayan, Jakarta, Prabowo menegaskan akan ada konsekuensi bagi yang tidak mengikuti prinsip integritas ini. Beliau menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap siapa pun yang tidak sejalan dengan harapan rakyat dan pemerintah yang bersih.
Prabowo juga memberikan penekanan tentang pentingnya pemimpin memberikan contoh yang baik, walaupun itu mungkin tidak selalu populer. Beliau ingin semua pegawainya bersedia untuk melakukan perubahan baik baik secara personal maupun dalam kebijakan pemerintahan ke depan. Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sebagai contoh pemimpin yang mengutamakan perdamaian.
Menurut pandangannya, Gus Dur adalah sosok pemimpin yang pantas untuk dijadikan panutan. Prabowo menghargai komitmen Gus Dur dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang moderat, penuh kedamaian, dan harmonis. Prabowo berkomitmen untuk membangun pemerintahan yang bebas dari tindakan curang dan korupsi. Sikap teguh dan tekad Prabowo dalam mempertahankan integritas dan loyalitas terhadap kebaikan menjadi pesan kunci dalam kesempatan tersebut.
