Pada hari Jumat, Kepala telekomunikasi Palestina Abdul Razzaq Al-Natsheh mengeluarkan peringatan mengenai gangguan layanan telepon dan internet di Jalur Gaza akibat kelangkaan bahan bakar. Gangguan ini dimulai pada Jumat, 10 Januari 2025, dan telah terjadi di beberapa wilayah di Gaza selatan. Al-Natsheh menjelaskan bahwa kemungkinan gangguan ini akan menyebar ke wilayah lain jika krisis bahan bakar terus berlanjut. Di Gaza utara, gangguan layanan telekomunikasi sudah terjadi selama 100 hari karena Israel melarang masuknya bantuan bahan bakar ke wilayah tersebut.
Menurut Al-Natsheh, pemblokiran konvoi bahan bakar oleh Israel telah memperburuk krisis bagi lembaga bantuan, kesehatan, dan layanan yang bergantung pada pasokan bahan bakar tersebut. Gangguan ini juga menghambat pekerjaan pertahanan sipil dan layanan ambulans di Gaza. Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata segera, tentara Israel terus melancarkan perang di Gaza yang telah menewaskan ribuan orang.
Pada bulan November, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Situasi di Gaza semakin tegang dengan ketidakpastian mengenai gencatan senjata di tengah konflik yang terus berlanjut.
