“Pantai Kuta dan Dampak Sampah Terhadap Ketahanan Pangan”

by -13 Views

Pantai Kuta dan Kedonganan Jimbaran di Pulau Bali mengalami masalah serius akibat menumpuknya sampah kiriman dari luar. Untuk menangani permasalahan ini, empat Menteri Kabinet Merah Putih turun langsung untuk melakukan aksi bersih sampah di pantai tersebut yang merupakan destinasi pariwisata terkenal. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa penanganan sampah yang tidak tepat dapat mengakibatkan penumpukan sampah lebih banyak daripada ikan di laut dalam beberapa dekade ke depan. Untuk itu, penting bagi masyarakat Bali untuk memulai budaya memilah sampah dari rumah tangga dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya bersih-bersih sampah di wilayah tersebut.

Menurut penjelasan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, kiriman sampah laut ke pantai-pantai di Bali terutama terjadi saat musim angin barat antara bulan Oktober hingga Maret setiap tahun. Persoalan sampah laut ini sebagian besar berasal dari luar wilayah Pulau Bali, bahkan sebagian sampah tersebut berasal dari negara lain. Upaya pengelolaan sampah di Bali akan melibatkan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menangani sampah tersebut.

Selain itu, pemerintah akan menghentikan praktek penimbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir dan mendorong pengolahan sampah yang benar dari hulu ke hilir. Edukasi dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan di Bali menjadi kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan sampah yang mengancam keberlangsungan lingkungan di Pulau Dewata tersebut. Dengan kerja sama yang kuat dan tindakan yang konsisten, diharapkan permasalahan sampah di pantai-pantai Bali dapat teratasi dan menjaga kelestarian alam serta ketahanan pangan di wilayah tersebut.