Pada Senin, 23 Desember 2024, sejumlah partai politik seperti Golkar, Gerindra, dan PAN menyatakan kesiapan mereka untuk menerima Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, ke dalam partai mereka setelah Jokowi dan keluarganya dipecat oleh PDIP belum lama ini. Menanggapi pengusiran Jokowi oleh PDIP, pengamat politik dan Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, menyebut keputusan tersebut sebagai langkah tegas yang diambil oleh partai. Menurutnya, pengusiran ini menunjukkan ketegasan PDIP dalam menjalankan aturan partai, terutama karena Jokowi melakukan langkah politik yang berbeda dengan pandangan PDIP.
Setelah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, Arif meyakini Jokowi akan mencari jalur politik lain. Dia menekankan bahwa Jokowi membutuhkan dukungan politik dari sebuah partai, namun hingga saat ini tawaran yang diberikan oleh partai lain masih bersifat umum dan belum menyertakan posisi strategis untuk Jokowi. Menurut Arif, untuk memperoleh posisi strategis di partai baru yang menawarkan tempat, bukanlah hal yang mudah dikarenakan partai-partai yang sudah mapan akan sulit memberikan jabatan strategis dengan mudah.
Arif juga menegaskan bahwa untuk Jokowi memperoleh posisi strategis di partai yang menawarkannya, perlu adanya negosiasi. Dia menyatakan bahwa partai seperti PAN, Gerindra, dan Golkar harus menyusun pembicaraan yang jelas jika Jokowi benar-benar ingin bergabung dengan partai tersebut dan mendambakan posisi penting di dalamnya. Namun, hingga saat ini, tawaran tersebut masih bersifat ajakan umum tanpa menawarkan posisi strategis yang konkret untuk Jokowi.
