Kamis, 10 Oktober 2024 – 23:34 WIB
Jakarta, VIVA — Polisi menegaskan kasus seorang pelajar inisial AAP (16) yang koma, bukan karena dikeroyok atau di-bully. Korban dipastikan koma karena berkelahi dengan temannya yang berinisial MAA (17).
“Karena pelakunya anak, mereka berkelahi. Jadi bukan bullying, berkelahi mereka satu lawan satu. Terduga pelaku ada satu orang (MAA),” ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Rahmat Idnal, Kamis, 10 Oktober 2024.
Adapun hal ini dipastikan melalui pihaknya yang sudah mendatangi lokasi untuk mengumpulkan keterangan. Hingga saat ini, lanjut dia, tim dari PPA sudah memeriksa lima orang saksi.
“Dan kasus ini masih terus berjalan proses penyelidikannya ya. Masih pelajar, kemudian penjaga sekolah yang mengetahui kejadian itu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial Instagram yang menampilkan salah satu siswa SMA swasta di Tebet, Jakarta Selatan diduga menjadi korban dugaan penganiayaan oleh kakak kelasnya sendiri. Siswa tersebut nampak tidak sadarkan diri di rumah sakit.
Terlihat dalam foto yang viral, siswa berinisial AA (16) terlihat dalam kondisi wajah babak belur. Bahkan, ketika di rumah sakit, AA sudah berbaring lemas dengan dipenuhi perban hingga peralatan medis di bagian wajah.
Dalam unggahan di media sosial, orang tua AA juga mengungkapkan bahwa AA dalam kondisi kritis atau koma. Di unggahan itu, orang tua AA juga menyebut kondisi yang menyebabkan AA masuk rumah sakit adalah ulah kakak kelasnya.
“Anak saya ditarik oleh kakak kelasnya Kelas 12 dan 11 dari area sekolah ke luar pagar sekolah. Dan tidak lama kemudian terjadinya pemukulan akibatnya anak saya memar di muka sebelah kiri dan memar di belakang kepala,” ujar Mukti selaku orang tua AA yang dikutip dari media sosial pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Halaman Selanjutnya
Dalam unggahan di media sosial, orang tua AA juga mengungkapkan bahwa AA dalam kondisi kritis atau koma. Di unggahan itu, orang tua AA juga menyebut kondisi yang menyebabkan AA masuk rumah sakit adalah ulah kakak kelasnya.