Senin, 26 Agustus 2024 – 20:22 WIB
Jakarta, VIVA – Setelah terpilih dan akan menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berjanji akan fokus pada penyelesaian sejumlah masalah mendasar di wilayah tersebut dalam dua tahun ke depan.
Dedi menyatakan pentingnya orkestrasi dalam pengelolaan pembangunan, mengingat besarnya jumlah penduduk di provinsi ini.
“Gubernur tidak memiliki wilayah langsung yang berhubungan dengan rakyat. Wilayah itu ada pada kepala desa, bupati, dan wali kota,” ujar Dedi dalam keterangannya di Kantor DPP PSI, Senin 26 Agustus 2024.
Dedi menekankan pentingnya peran gubernur dalam mengorkestrasikan seluruh pembangunan secara terencana dan terintegrasi.
Sebagai contoh, gubernur akan mengidentifikasi dan mengajak bicara setiap kepala daerah mengenai masalah mendasar di wilayah mereka.
“Misalnya, jika di sebuah kabupaten terdapat 100 ribu rumah yang tidak layak huni, maka kita akan segera membagi tugas,” ujarnya.
Pembagian tugas tersebut akan melibatkan pemerintah desa, kabupaten/kota, dan pemerintah provinsi.
Selain itu, isu-isu mendesak seperti pembangunan jalan, penyediaan air bersih, dan sanitasi lingkungan akan menjadi prioritas utama.
Dedi mengakui bahwa meski kita sudah memasuki era digital, masih banyak masalah sanitasi yang belum selesai, termasuk banyaknya warga yang masih buang air di sungai kecil.
Dedi juga akan menyoroti masalah kepemilikan rumah, tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta fenomena sosial seperti tingginya angka pernikahan usia muda, maraknya pinjaman online ilegal, dan bank keliling.
Salah satu tantangan terbesar adalah rendahnya angka serapan siswa di SMA, yang sering kali mengakibatkan siswa diterima di sekolah namun kemudian dikeluarkan karena masalah jarak yang dekat tetapi tidak cukup memenuhi syarat.
Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, Dedi berkomitmen untuk menyelesaikannya dalam dua tahun.
“Sanitasi lingkungan, infrastruktur jalan, listrik, air bersih, ketersediaan sekolah, dan layanan kesehatan, semuanya akan diselesaikan dalam dua tahun,” ujarnya.
Setelah dua tahun, pemerintah provinsi akan fokus pada cita-cita besar lainnya untuk menjawab tantangan masa depan Jawa Barat.