Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Kualitas Nutrisi Indonesia melalui Strategi KSP

by -48 Views

Kamis, 1 Agustus 2024 – 23:40 WIB

Jakarta, VIVA – Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Yayasan Pijar membangun rencana aksi dengan 21 tokoh muda untuk memperkuat ketahanan pangan dan kualitas gizi di Indonesia.

Diketahui, KSP bekerja sama dengan Yayasan Pijar, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian PPN/Bappenas, dan Perkumpulan Warga Muda mengadakan Indonesia Future Network (IFN) dengan tema Future Food and Nutrition di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 31 Juli 2024. IFN Future Food and Nutrition dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

“Masalah pangan adalah isu global yang harus ditangani dengan serius. Kita perlu mengembangkan lahan, meningkatkan hasil pertanian, dan berbagai sumber makanan selain beras. Regenerasi pertanian juga menjadi isu penting karena banyak generasi muda yang enggan bekerja di sektor pertanian,” ucap Moeldoko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ketahanan pangan menjadi isu penting bagi Indonesia seiring dengan pertumbuhan penduduk dan tantangan perubahan iklim. Tanpa langkah konkret, Indonesia berisiko mengalami kelaparan, kurang gizi, dan ketidakstabilan ekonomi.

Acara tersebut bertujuan untuk membahas strategi dan kebijakan untuk memperkuat ketahanan pangan dan kualitas gizi di Indonesia, serta mempromosikan kolaborasi lintas sektor.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan penyediaan makanan bergizi serta susu untuk 82,9 juta orang Indonesia pada tahun 2029 sebagai prioritas yang akan didorong.

“Untuk mencapai hal ini, kita perlu mengantisipasi tantangan seperti musim kemarau dan El Nino,” kata Sudaryono.

Muhammad Ichsan Karim, perwakilan dari KSP dan penyelenggara IFN, berharap IFN menjadi forum inovasi untuk sektor-sektor krusial yang akan dihadapi di masa depan.

“Inovasi dan kolaborasi sangat diperlukan saat ini agar tantangan ketidakpastian yang bisa muncul secara tiba-tiba dapat dihadapi,” ujar Ichsan Karim.

Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik Yayasan Pijar, Cazadira F. Tamzil, menekankan pentingnya ekosistem kolaborasi antara pemuda dan pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan dan kualitas gizi.

“IFN Future Food and Nutrition menghasilkan rencana aksi kolaborasi yang disampaikan langsung kepada pemerintah. Setelah IFN, kami berkomitmen untuk terus mendorong implementasi rencana aksi kolaborasi tersebut,” kata Cazadira.

IFN Future Food and Nutrition ditutup dengan presentasi rencana aksi kolaborasi yang telah disusun oleh peserta di hadapan pimpinan KSP. IFN akan digelar secara rutin mulai dari Februari hingga Oktober 2024, mengumpulkan praktisi muda terpilih dari berbagai sektor dan mengangkat berbagai isu strategis. IFN merupakan kolaborasi antara KSP, Kemenpora, Kementerian PPN/Bappenas, Yayasan Pijar, dan Perkumpulan Warga Muda. (ANT)

Halaman Selanjutnya
Sumber: VIVA.co.id/Anisa Aulia