Exploring Angseri Village: BRILiaN Village with Outstanding Governance

by -63 Views

Minggu, 28 Juli 2024 – 08:31 WIB

VIVA – Bali dengan segala keindahannya tetap menjadi tujuan utama bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Ketika berbicara tentang alam, tidak selalu tentang pantai. Pulau Dewata masih memiliki banyak tempat wisata menarik untuk dikunjungi.

Jika sedang berlibur di Bali, cobalah untuk menuju ke arah utara. Tepatnya ke Desa Angseri di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Desa ini berjarak sekitar 1,5 jam dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Saat memasuki gerbang desa, mata akan dimanjakan dengan pemandangan rumah-rumah khas Bali. Dengan berlokasi di ketinggian 640 mdpl, udara sejuk di Desa Angseri membuatnya menjadi tempat yang nyaman bagi wisatawan yang mencari ketenangan.

Rasanya belum lengkap jika berkunjung ke Desa Angseri tanpa menjelajahi kekayaan alamnya yang lebih dalam. Dengan luas wilayah 758 hektar, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang hijau nan memukau dari pegunungan hingga ke perkebunan.

Dari luas wilayah tersebut, hampir setengahnya adalah lahan pertanian dan perkebunan. Hal ini menjadikan Desa Angseri sebagai tujuan agrowisata yang menarik bagi para wisatawan yang berkunjung. Namun, tidak lengkap rasanya jika tidak merasakan berendam di pemandian Air Panas Angseri.

Daya tarik dari tempat wisata ini terletak pada air panasnya yang mengandung belerang dan bersumber langsung dari Gunung Batukaru.

Desa Angseri juga memiliki keunggulan dalam pengelolaan air. Banyak mata air yang ditemukan di sekitar desa ini. Kekayaan air tersebut kini telah dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Angseri.

Kepala BUMDes Angseri, I Wayan Cekug, menceritakan bahwa tata kelola air di wilayah mereka berhasil berkat kerja sama antara Pemerintah Desa Angseri dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas PUPR pada tahun 2021. Melalui Program Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat, tata kelola air tersebut berhasil dibentuk dan dijalankan.

Dengan pengelolaan air yang diterapkan BUMDes, warga dapat menggunakan air dengan membayar sekitar Rp1.000 per hari untuk 10 kubik air atau sekitar Rp30.000 per bulan untuk kebutuhan rumah tangga.

Selain itu, pengelolaan air juga turut meningkatkan ekonomi warga desa. Air tidak hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari, tetapi juga dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, terutama oleh para pedagang kuliner.

BUMDes Angseri juga mendorong warga desa untuk melakukan pembayaran secara digital yang difasilitasi oleh BRI. Hal ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan bagi warga desa.

Selain memiliki pengelolaan air yang baik, Desa Angseri juga memiliki potensi UMKM yang menarik. Banyak warga desa yang menggantungkan pemasukannya dari kerajinan bambu, mulai dari keranjang hingga wadah untuk sesajen.

Kepala Desa Angseri, I Nyoman Warnata, mengatakan bahwa UMKM di wilayahnya mengutamakan kekayaan alam bambu sebagai bahan baku. Dia sedang merancang tata kelola khususnya di sektor pariwisata agar wisata di Desa Angseri semakin menarik.

Warnata juga berharap wisata di desa tersebut akan semakin bergairah dengan menggandeng perguruan tinggi negeri dalam membangun desa. Salah satu upayanya adalah dalam mengatur penginapan mulai dari penempatan hingga tata cara pembangunan.

Penghargaan Desa BRILiaN dari BRI membuat Desa Angseri semakin berkembang. Dukungan dan kehadiran BRI memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan pemerintah desa.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menambahkan bahwa Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menciptakan contoh dalam pengembangan desa. Hingga Juni 2024, tercatat ada 3.602 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.

Semoga pengelolaan air dan inovasi di Desa BRILiaN Angseri dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Diharapkan Desa Angseri terus maju dan program-program yang dilaksanakan, termasuk UMKM lokal, dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.