SOP Penyimpanan Munisi di Gudang Dijelaskan oleh Panglima TNI, Bukan Karena Human Error

by -71 Views

Minggu, 31 Maret 2024 – 13:38 WIB

Jakarta – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, memastikan ledakan yang terjadi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya di Kabupaten Bogor, bukan disebabkan oleh kesalahan manusia. Hal tersebut diungkapkan Agus saat meninjau Gudmurah pasca peristiwa kebakaran yang terjadi pada Sabtu, 30 Maret 2024 kemarin.

Penyimpanan munisi tersebut adalah yang sudah kadaluwarsa, lebih dari 10 tahun. Karena semakin lama munisi tersebut semakin sensitif, maka SOP (Standar Operasional Prosedur) penyimpanannya dilakukan di dalam tanah.

“Tidak (bukan karena human error), makanya tadi saya sampaikan bahwa SOP penyimpanannya karena memang itu amunisi tersebut labil jadi di dalam tanah, gitu ya. Kemudian pakai tanggul karena mencegah kemungkinan tersebut,” kata Agus kepada wartawan di Kabupaten Bogor, Minggu, 31 Maret 2024.

Di sisi lain, Agus belum menjelaskan penyebab utama terjadinya ledakan tersebut masih diselidiki. Namun, ia menduga tidak menutup kemungkinan ledakan tersebut terjadi karena gesekan. SOP yang diterapkan juga sudah mengantisipasi kemungkinan ledakan, makanya disimpan di bawa tanah.

“Ya masih dicari penyebabnya. Tapi, untuk penyebab kemungkinan yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan karena labil tersebut ya,” kata Agus.

Sebagai informasi, Gudang peluru Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya meledak Sabtu (30/3/2024) malam. Ledakan berdampak ke sekitar pemukiman Kota Wisata, Desa Ciangsana, Gunung Putri Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut bisa saja karena adanya gesekan munisi. Agus menjelaskan bahwa amunisi yang sudah kadaluwarsa akan sensitif dan mudah meledak. Gudang itu memang tempat penyimpanan munisi kadaluwarsa lebih dari 10 tahun.