Minggu, 24 Maret 2024 – 00:15 WIB
Jakarta – Banjir akibat curah hujan yang tinggi hingga kini masih menggenang di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat hingga malam hari dengan debit ketinggian mencapai 60 cm.
Baca Juga :
4 Jenderal Polisi Terobos Banjir di Demak Demi Kirim Bantuan
Diketahui banjir masih menggenang di Jalan Lingkungan III, RT 015/ RW 003, Tegal Alur, Jakarta Barat pada Sabtu malam 23 Maret 2024 sekitar pukul 21.00 WIB. Ketinggian permukaan banjir juga bervariasi dari 25 cm hingga 60 cm. Banjir juga terlihat di jalan besar Kamal Raya, banjir masih menggenang.
Baca Juga :
Momen Irjen Dedi dan Jenderal Lainnya Hibur Anak-anak Korban Banjir Demak
Kemudian di RT 015/RW 003, genangan air masih ditemui dengan ketinggian 60 cm hang membuat warga akhirnya harus menggunakan perahu untuk beraktivitas. Nina (50) warga Tegal Alur mengaku kesulitan untuk melakukan suatu kegiatan akibat kejadian banjir ini. “Di rumah saya masih 60 cm, seperut saya. Makanya mau ke bawah (ke rumah) susah juga karena dalem,” ujarnya.
Baca Juga :
Aniaya Warga Indonesia di Bali, Bule Amerika Dideportasi
Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan pihaknya dati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membenarkan banjir di wilayah Tegal Alur, Jakarta Barat belum surut selama 24 jam lebih akibat adanya saluran air tersumbat lumpur dan sampah. “Ditemukan adanya sumbatan lumpur dan sampah di saluran air,” ujar Michael Sitanggang dalam keterangannya, Sabtu 23 Maret 2024.
Michael menjelaskan hingga kini pihaknya bersama personel gabungan masih berupaya membuat banjir surut dengan membersihkan saluran air dan menghilangkan sumbatan. “Sedang dalam penanganan petugas di lapangan dengan membuat aliran drainase yang lebih besar,” ujarnya.
Kejadian banjir juga di dorong faktor dari Kali Semonggol meluap yang berasal dari curah hujan yang tinggi. Air kali meluap ke dataran yang lebih rendah sehingga menyebabkan banjir. “Penyebab banjir di Tegal Alur akibat intensitas hujan yang cukup ekstrem yang mengakibatkan luapan kali Semonggol. Kondisi dataran lebih rendah dibandingkan aliran Kali Semonggol dan juga terdapat beberapa titik yang cekung sehingga menyebabkan air masih menggenang,” ujarnya.
Michael menyebut kondisi pasang air laut turut menghambat penanganan banjir karena air yang masuk ke permukiman warga yang membuat petugas kesulitan. “Kondisi laut yang pasang menghambat upaya perpindahan air dari pemukiman warga yang notabene berada di dataran rendah,” ujarnya.
Terdata hingga kini genangan masih terjadi di 8 RT di wilayah Tegal Alur yang mengakibatkan 993 jiwa yang mengungsi akibat banjir di beberapa titik.
Halaman Selanjutnya
Michael menjelaskan hingga kini pihaknya bersama personel gabungan masih berupaya membuat banjir surut dengan membersihkan saluran air dan menghilangkan sumbatan. “Sedang dalam penanganan petugas di lapangan dengan membuat aliran drainase yang lebih besar.”