Prabowo Subianto dalam bukunya Paradoks Indonesia dan Solusinya menyoroti bahaya yang mengancam demokrasi di Indonesia. Salah satunya adalah kemungkinan pemimpin dan kelompok oligarki yang dapat dibeli untuk mengatur segalanya sesuai kepentingan mereka.
Menurut Prabowo, kelompok oligarki yang serakah ingin menguasai semua sumber ekonomi Indonesia dan membiarkan sebagian besar rakyat hidup dalam kondisi tidak layak. Mereka menggunakan berbagai cara, termasuk manipulasi proses kotak suara yang merupakan inti dari demokrasi.
Prabowo juga menyoroti praktik kadang survei bisa dipesan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat. Banyak lembaga survei bekerja untuk beberapa pihak dan memberikan hasil yang dimanipulasi sesuai pesanan. Hal ini juga terjadi melalui media sosial, di mana banyak survei yang mendukung calon tertentu disebarkan untuk memengaruhi opini publik.
Selain itu, Prabowo juga menyinggung masalah daftar pemilih yang tidak akurat, seperti adanya ‘hantu’ dalam daftar pemilih dan nama orang yang sudah meninggal tetap terdaftar. Hal ini bisa mempengaruhi hasil pemilihan karena adanya potensi kecurangan.
Terkait dengan kotak suara, Prabowo mengingatkan bahwa pernah terjadi kasus di mana kotak suara dibuka tanpa prosedur yang benar. Ini menunjukkan potensi ancaman terhadap keberlangsungan demokrasi di Indonesia.
Prabowo juga mengkritisi media yang bisa dipesan oleh pemodal besar untuk mengendalikan informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Banyak media yang tidak netral dan bahkan menjadi alat propaganda untuk kepentingan tertentu.
Prabowo menegaskan pentingnya pengetahuan sebagai kekuatan dalam memahami masalah-masalah politik dan demokrasi. Ia juga mengingatkan bahwa media dapat menjadi senjata yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada terhadap informasi yang disampaikan oleh media dan tidak mudah terpengaruh.
Prabowo menutup pembahasannya dengan peringatan bahwa hal-hal yang terjadi di masa lalu dapat terus berlanjut hingga sekarang. Dia mencontohkan gangguan yang terjadi pada pemilihan di negara adidaya seperti Amerika Serikat sebagai contoh bahwa manipulasi politik melalui media juga bisa terjadi di Indonesia.
Sumber: Prabowo Subianto – Paradoks Indonesia dan Solusinya