Senin, 19 Februari 2024 – 01:15 WIB
VIVA – Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa Rumah Sakit Nasser di Gaza tidak dapat berfungsi lagi, mulai Minggu, 18 Februari 2024, setelah diserang oleh Israel beberapa hari lalu.
Rumah Sakit Nasser di kota selatan Khan Younis masih menampung sejumlah pasien yang menderita luka perang dan krisis kesehatan yang memburuk di Gaza, namun tidak ada listrik dan tidak cukup staf untuk merawat mereka semua. “Hanya ada empat staf medis yang saat ini merawat pasien di dalam Rumah Sakit Nasser. Semua fasilitas medis hancur, sudah tidak dapat digunakan lagi,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qidra seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 18 Februari 2014.
Qidra mengatakan kurangnya bahan bakar dan pertempuran di sekitar rumah sakit telah membuat fasilitas tersebut tidak dapat digunakan, menyebabkan 2,3 juta penduduk tidak mendapatkan layanan kesehatan yang layak, sementara puluhan ribu orang terluka akibat serangan udara dan banyak lainnya menderita penyakit kronis dan kelaparan.
Militer Israel mengklaim ada pejuang Hamas yang memanfaatkan RS Nasser untuk tempat persembunyian. Sejauh ini, mereka telah menangkap 100 tersangka di lokasi tersebut dan Militer Israel mengaku menemukan persenjataan dalam RS itu.
Hamas membantah tuduhan bahwa para pejuangnya menggunakan fasilitas medis untuk berlindung. Setidaknya dua sandera Israel yang dibebaskan mengatakan bahwa mereka ditahan di Nasser.
Serangan udara dan darat Israel telah menghancurkan sebagian besar Gaza dan memaksa hampir seluruh penduduknya meninggalkan rumah mereka. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan 28.985 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas. Sekita 10.000 orang mencari perlindungan di rumah sakit tersebut pada awal pekan ini, namun banyak yang meninggalkan RS Nasser untuk mengantisipasi serangan Israel atau karena perintah untuk mengungsi dari rumah sakit tersebut, kata Kementerian Kesehatan di Gaza.