Media Singapura Menyatakan Kemenangan Prabowo Subianto Membawa Optimisme bagi Indonesia di ASEAN

by -99 Views

Singapura, The Straits Times mencatat bahwa Prabowo Subianto dianggap sebagai tokoh yang berpotensi membawa Indonesia tampil lebih aktif di ASEAN. Dalam artikel berjudul “Optimism in ASEAN as Prabowo Presidency Heralds a More Active Role for Indonesia” yang diterbitkan pada Sabtu (17/2), media tersebut mengutip pernyataan Direktur Eksekutif Asialink Business di Melbourne, Leigh Howard. Howard mengatakan bahwa Prabowo sering kali menyuarakan kebijakan luar negeri yang lebih seimbang dan berusaha membangun kemitraan dengan sejumlah negara, termasuk negara-negara Asia.

Howard juga menekankan bahwa ketika Prabowo menjabat sebagai menteri pertahanan, ia dikenal karena menganjurkan kebijakan luar negeri yang seimbang dan berusaha menjalin kemitraan dengan banyak negara, termasuk di Asia. Sebagai calon presiden, Prabowo telah menyampaikan perlunya kekuatan pertahanan maritim yang kuat untuk mempertahankan kepentingan Indonesia.

Dalam pandangan para analis, melihat Prabowo sebagai mantan jenderal yang memiliki hubungan baik dengan sejumlah negara tetangga dan negara adidaya, memprediksi bahwa dia akan memainkan peran diplomasi yang lebih aktif. Prabowo juga berkomitmen untuk memprioritaskan Indonesia dan memastikan bahwa kepentingan 280 juta rakyat Indonesia tidak akan terganggu oleh kekuatan asing.

The Straits Times menulis bahwa para pengambil kebijakan di Asia Tenggara juga mungkin merasa puas dengan komitmen Prabowo terhadap keberlanjutan, ditunjukkan dengan pencalonan putra Presiden Joko Widodo sebagai calon wakil presiden. Kondisi Indonesia yang stabil dan sejahtera dipandang dalam lingkaran diplomatik sebagai anugerah bagi semua pihak.

Selain itu, Andreyka Natalegawa, associate fellow di Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, juga menyatakan optimisme bahwa Prabowo dapat membawa Indonesia berperan lebih aktif di ASEAN. Dia menyebut bahwa Prabowo memiliki kesempatan untuk mengarahkan Indonesia agar berperan lebih aktif di ASEAN, serta memulihkan relevansi dan sentralitas organisasi di kawasan tersebut.

Tentu saja, hal ini bergantung pada ‘kesabaran’ Prabowo dalam menghadapi sejumlah proses kelembagaan serta pengambilan keputusan ASEAN yang disebut Andreyka memang lamban. Prabowo mungkin akan menempatkan prioritas yang lebih tinggi pada keamanan maritim dan penegasan atas hak-hak Indonesia di Laut Cina Selatan, termasuk dengan mendukung beberapa upaya koordinasi di antara negara-negara pengklaim di Asia Tenggara.

Menurut Howard, peran kepemimpinan Prabowo di ASEAN dan global akan bergantung pada kemampuannya untuk membangun konsensus di kawasan, prioritasnya dalam sejumlah isu internasional, dan komposisi tim kebijakan luar negeri yang akan ia bentuk di pemerintahannya. Karenanya, hal yang perlu diperhatikan adalah komposisi kabinet Prabowo, dan pejabat luar negeri mana yang akan dipertahankan. (SENOPATI)