Selasa, 13 Februari 2024 – 04:47 WIB
Jakarta – Foto seorang pria Palestina bernama Hamza Abu Halima menjadi viral setelah beredar di media sosial, di mana ia terlihat berhadapan dengan Tentara Israel. Hal itu mengundang perhatian karena diyakini bahwa Hamza Abu Halima sempat diamankan oleh pasukan pertahanan Israel (IDF).
Dalam gambar yang beredar, dia terlihat duduk di hadapan seorang anggota IDF yang lengkap dengan seragam militer, sementara senjata mereka tersedia di antara mereka. Kemudian, Hamza terlihat juga tak mengenakan pakaian sementara tangannya diikat ke belakang. Dilansir dari Palestine Chronicle, Selasa, 13 Februari 2024, awalnya pihak Israel menyebarkan foto Hamza dimaksudkan untuk mempermalukan Hamza, mengutip Palestine Chronicle.
Foto itu juga awalanya diedarkan bertujuan untuk mengirimkan pesan tentang superioritas militer Israel dan kekalahan serta penghinaan Palestina. Namun kini justru sebaliknya, gambar yang diunggah oleh salah satu tentara Israel itu memberikan efek berbeda. Pertama-tama, Hamza bukanlah seorang pejuang, baik dari Brigade Al-Qassam maupun kelompok Perlawanan Palestina lainnya. Faktanya, Hamza dibebaskan beberapa jam setelah foto dirinya yang diambil di suatu tempat di Gaza utara. Jika dia bukan seorang pejuang, maka kemenangan apa pun yang ingin disampaikan tentara Israel hanyalah representasi palsu dari pencapaian khayalan mereka di Jalur Gaza.
Namun yang lebih penting, foto yang dimaksudkan untuk mempermalukan Hamaza ternyata justru sebaliknya, kini Hamza malah dikenal sebagai ‘Singa Gaza’. Hamza adalah kata Arab kuno, dan seperti Asad dan Layth, berarti singa. Namun apa yang membuat Hamza dikenal sebagai Singa dari Gaza, bukanlah namanya, melainkan tatapan tajam di matanya saat dia menatap tentara Israel yang bermaksud mempermalukan Hamza dan menghilangkan martabatnya.
Ketika tentara Israel menyerbu rumah keluarga Abu Halima, Hamza terluka akibat tembakan acak dari tentara Israel. Alih-alih merawat luka-lukanya, tentara Israel malah menelanjanginya, dan menyeretnya serta banyak orang lainnya ke Stadion Palestina di sebelah barat kota. Di sinilah banyak video dan foto yang dibagikan militer Israel di media sosial, yakni melakukan interogasi dan penahanan. Beberapa dari video itu memperlihatkan ratusan pria telanjang, diborgol dan ditutup matanya, sambil duduk di tanah, kepala mereka menunduk, dikelilingi oleh tank Israel dan kendaraan militer lainnya. Sepupu Hamzah mengatakan bahwa tentara Israel (yang mengambil foto) itu bodoh. Karena foto itu (yang dimaksudkan untuk mempermalukan Hamza) malah berbalik menjadi hal yang mencoreng pihak Israel.
“Foto yang beredar itu akan selalu hidup dalam ingatan, mencerminkan kebanggaan dan keberaniannya,” ujar sepupu Hamza, mengutip Al Jazeera. Faktanya, foto tersebut mencerminkan kebanggaan, martabat, dan keberanian seluruh generasi warga Palestina.
Belum pernah sebelumnya dalam sejarah pendudukan Israel di tanah Palestina dan Arab ada generasi yang berhasil mematahkan kemauan Israel sendiri, menghancurkan reputasi tentaranya, dan menghilangkan rasa kemenangan apapun. Sementara itu, sesaat sebelum Hamza terluka, ditahan, disiksa, dan dianggap terhina, ayahnya, Khamis Abu Halima, dibunuh oleh tentara Israel. Juga adik ipar Hamza, bersama kedua anaknya, Khamis, 6, dan Haya, 3. Meski begitu, Hamza menolak meninggalkan Gaza utara dan mengungsi ke wilayah selatan dengan harapan menemukan tempat tinggal yang lebih aman. Tentu saja, tidak ada zona aman yang benar-benar aman, dan rasio korban tewas di wilayah selatan, kurang lebih, sama dengan jumlah korban tewas di wilayah utara.