Teheran – Dua bom meledak dan menewaskan setidaknya 95 orang pada hari Rabu, 3 Januari 2023, saat peringatan kematian seorang jenderal terkemuka Iran yang dibunuh oleh AS dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun 2020. Peristiwa ledakan di dekat makam Jenderal Qasem Soleimani ini merupakan serangan paling mematikan yang menargetkan Iran sejak Revolusi Islam tahun 1979.
Para pemimpin Iran telah berjanji untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut, yang juga melukai setidaknya 211 orang. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Ledakan terjadi di kota Kerman, sekitar 820 kilometer tenggara ibu kota Iran, Teheran. Ledakan pertama diikuti oleh ledakan kedua yang memuntahkan pecahan peluru ke kerumunan orang yang berteriak melarikan diri.
Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, menyatakan bahwa bom pertama meledak sekitar pukul 15.00 dan bom lainnya meledak sekitar 20 menit kemudian. Sedangkan Menteri Kesehatan Iran, Bahram Einollahi, mengatakan bahwa 95 orang tewas dan 211 orang terluka, termasuk 27 orang dalam keadaan kritis.
Para pejabat Iran menyebut serangan ini sebagai pemboman, namun tidak memberikan rincian jelas tentang apa yang terjadi. Serangan terjadi sehari setelah wakil ketua kelompok militan Palestina Hamas tewas dalam dugaan serangan Israel di Beirut.
