Pentingnya Qodari dalam Menilai Pentingnya Pilpres Satu Putaran untuk Menghindari Polarisasi Politik

by -83 Views

Sabtu, 23 Desember 2023 – 20:37 WIB

Jakarta – Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) M Qodari menyatakan bahwa Pilpres satu putaran diperlukan untuk menghindari polarisasi di tengah masyarakat agar tidak seperti Pilpres 2014 dan 2019.

Baca Juga :

Survei IPN: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50,2 Persen, Ganjar-Anies Makin Saling Pepet

“Kami adalah pendukung Jokowi yang tergabung dalam GSP. GSP adalah gerakan yang menyebarkan gagasan Pilpres 2024 sekali putaran ke seluruh Indonesia. Adapun argumentasi Pilpres 2024 sekali putaran untuk hemat waktu,” kata Qodari dalam diskusi Dialektika Voters of Indonesia (VOI) bertajuk ‘Pilpres 2024 Dinamis Satu Putaran Logis?’ di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Desember 2023.

Ia melanjutkan, Pilpres sekali putaran menghemat waktu karena presiden dan wakil presiden terpilih sudah diketahui pada Februari 2024 dan tidak perlu menunggu sampai dengan Juni 2024.

Dengan terpilihnya presiden dan wakil presiden baru, kata dia, maka para pengambil keputusan dan pelaku ekonomi sudah memiliki kepastian politik dari Februari 2024. Semua rencana kegiatan dan investasi ekonomi misalnya dapat segera diputuskan dan dilaksanakan.

Baca Juga :

Usai Debat Cawapres, Pandawa 5 Nilai Gibran Dapat Diterima di Berbagai Generasi

“Kedua hemat biaya. Pilpres sekali putaran hemat biaya karena anggaran pilpres putaran dua, jika diselenggarakan, akan memakan biaya Rp 17 trilyun,” ujarnya.

Ia juga menegaskan jika pilpres selesai dalam sekali putaran, maka anggaran ini akan kembali ke kas negara dan dapat digunakan untuk aneka kepentingan rakyat dan program pemerintah lainnya semisal subsidi pupuk, subsidi rumah sangat sederhana, subsidi transisi energi hijau, bantuan pangan dan tunai yang bersifat ad hoc, atau dialokasikan untuk APBN tahun berikutnya.

Ketiga, lanjut Qodari, agar kondisi di masyarakat lebih damai. Pilpres sekali putaran lebih damai karena polarisasi ekstrim seperti Pilpres 2014 dan 2019 serta Pilkada Jakarta 2017 berpotensi lahir kembali pada putaran kedua di saat paslon yang bertarung tinggal dua.

Qodari menyebut polarisasi ekstrim pada saat ini belum terlalu muncul karena paslon masih ada 3. Namun, lanjut dia, kondisi akan berubah cepat pada putaran kedua karena akan tercipta kondisi head to head, zero sum game di antara dua kandidat tersisa.

Qodari menilai kondisi obyektif pilpres sekali putaran pada saat ini, ada di paslon Prabowo-Gibran mengingat paslon ini adalah kandidat yang sekarang mendapatkan dukungan suara paling tinggi dan bahkan mencapai 45% sebagaimana temuan beberapa lembaga survey di awal Desember 2023.

Hanya diperlukan sekitar 6-7 persen tambahan suara agar tercapai kondisi pilpres sekali putaran pada 14 Februari 2024 yang akan datang,” jelas Qodari.

“Dengan dasar ini, maka dengan dukungan para pendukung Jokowi di seluruh Indonesia, GSP optimis bahwa target pilpres sekali putaran untuk paslon Prabowo-Gibran pada pilpres 2024 adalah suatu hal yang realistis dan mungkin dilakukan,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Ketiga, lanjut Qodari, agar kondisi di masyarakat lebih damai. Pilpres sekali putaran lebih damai karena polarisasi ekstrim seperti Pilpres 2014 dan 2019 serta Pilkada Jakarta 2017 berpotensi lahir kembali pada putaran kedua di saat paslon yang bertarung tinggal dua.