Mengapa 5 Negara Ini Tidak Merayakan Natal pada 25 Desember 2023?

by -148 Views

Kamis, 21 Desember 2023 – 04:00 WIB

Jakarta – Ternyata ada beberapa negara yang tidak merayakan Natal pada tanggal 25 Desember setiap tahun. Hal ini disebabkan oleh aturan dan perbedaan agama di negara-negara yang dimaksud.

Perayaan Natal sendiri merupakan peringatan hari kelahiran Yesus Kristus. Namun, perayaan tersebut tidak dilaksanakan di sejumlah negara, antara lain China, Mongolia, Korea Utara, Mesir, dan Maladewa.

China, misalnya, mayoritas penduduknya menganut agama Buddha, Tao, atau tidak beragama sama sekali. Oleh karena itu, Natal bukan merupakan hari libur resmi atau penting di China. Pemerintah China juga berusaha menekan pengaruh Budaya Barat, sehingga membatasi perayaan Natal di tempat umum.

Mongolia, dengan mayoritas penduduk yang menganut agama Buddha, juga tidak merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Sejarah panjangnya sebagai negara komunis yang menekan praktik agama turut memengaruhi hal ini. Meski begitu, ada sejumlah Kristen di Mongolia yang merayakan Natal pada tanggal berbeda.

Korea Utara juga tidak merayakan Natal karena menganut ideologi Juche yang menekankan kemandirian dan nasionalisme. Korea Utara melarang segala bentuk kegiatan beragama sejak tahun 2016, namun masih ada pula beberapa orang Kristen bawah tanah di sana yang tetap merayakan Natal secara diam-diam.

Mesir, dengan mayoritas umat Kristen Ortodoks Koptik, merayakan Natal setiap tanggal 7 Januari sesuai kalender Julian Kuno yang mereka yakini. Hal ini menjadikan Natal di Mesir tidak dirayakan secara besar-besaran seperti di negara-negara lain.

Maladewa, dengan mayoritas penduduk menganut agama Islam, juga tidak merayakan Natal secara resmi atau publik. Meskipun demikian, ada sebagian kecil komunitas Kristen yang merayakan Natal secara privat mengikuti kalender Gregorian.

Dari beberapa negara tersebut, terlihat bahwa perbedaan agama dan aturan pemerintah memengaruhi pelaksanaan perayaan Natal di masing-masing negara.